Apa yang Anda jawab jika diberi pertanyaan,”Apa makanan pokok warga Tiongkok?" Anda pasti akan menjawab padi, bukan ? Padi telah lama menjadi simbol budaya makanan pokok Tiongkok. Pertama kali dibudidayakan oleh petani Asia sekitar 8.000 tahun lalu. Padi telah menjadi tanaman pokok utama bagi dunia dan menjadi lahan pertanian terbesar di negara ini.
Perlu Anda tahu, ternyata warga Tiongkok tidak menganut menu makanan monolit, atau satu jenis makanan pokok saja. Bahan makanan di negara ini regional dan musiman, karena sebagian besar pertanian di sini masih cukup kecil.
Di selatan dan timur laut, air relatif berlimpah. Inilah yang mendorong tanaman seperti padi dapat berproduksi baik di lanskap tersebut. Lalu, bagaimana di daerah tengah dan barat negara yang lebih kering ? Ya, memang padi tidak dapat tumbuh dengan baik sama sekali.
Di sekitar daerah tersebut Anda tidak akan menemukan sawah, tetapi Anda akan menemukan banyak lahan gandum, rerumputan, jelai dan jagung. Faktanya, Tiongkok adalah produsen jagung terbesar di dunia, dan ilmuwan baru-baru saja menemukan jejak bir kuno yang terbuat dari jelai.
Menurut Bank Dunia, produksi jagung telah melonjak hampir 125 persen selama 25 tahun terakhir, sedangkan beras telah meningkat hanya 7 persen. Jagung memang bukan tanaman baru di Tiongkok, tetapi banyak yang berubah sejak pertama kali diperkenalkan dari Amerika pada tahun 1500-an.
Pemerintah mendorong petani di dekat Beijing dengan memberikan insentif untuk menanam jagung sebagai pengganti beras. Ini akan membantu meningkatkan kualitas air di wilayah tersebut.
Meski produksi tanaman ini memiliki ketergantungan pada pupuk, jagung masih menggunakan air kurang dari padi dan menciptakan limpasan pupuk lebih sedikit. Perubahan jenis produksi ini akan menurunkan pencemaran di waduk utama Beijing, membuat air lebih aman bagi warga.
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR