Ada banyak cara untuk meningkatkan kesempatan hidup hingga berusia lanjut. Beberapa diantaranya adalah menahan diri untuk tidak merokok dan minum alkohol, mengonsumsi makanan bergizi. Hasil suatu studi terbaru menambah cara memperpanjang usia di atas. Peneliti studi menyimpulkan bahwa orang-orang yang rutin membaca buku menambah beberapa tahun usia hidup mereka.
Studi jangka panjang ini dilakukan pada 3.635 orang. Peneliti menemukan bahwa orang-orang yang membaca dengan teliti, khususnya, selama lebih dari 3,5 jam per minggu, rata-rata hidup dua tahun lebih lama daripada non-pembaca.
Avni Bavishi dari Yale University School of Public Health melakukan studi selama 12 tahun. Ia membagi peserta ke dalam tiga kelompok. Pertama, kelompok yang tidak membaca, kedua kelompok yang membaca 3,5 jam kurang dari seminggu, dan yang ketiga kelompok pembaca lebih dari 3,5 jam per minggu.
Perlu dicatat, walaupun semua artikel-artikel majalah yang Anda baca cukup baik, namun, efek ini hanya dapat dikaitkan dengan buku, dan tidak dalam bentuk bahan bacaan lain.
"Membaca buku berkontribusi terhadap manfaat kelangsungan hidup yang secara signifikan lebih besar daripada yang diamati membaca surat kabar atau majalah,” ujar Bavishi.
Membaca buku cenderung melibatkan dua proses kognitif yang dapat menciptakan keunggulan bertahan hidup. Pertama, memicu \'membaca lebih dalam’ suatu proses mendalam yang mendorong pembaca untuk membentuk koneksi ke bagian lain dari bahan bacaan dan dunia di sekitar mereka. Kedua, buku dapat menimbulkan empati, persepsi sosial, dan kecerdasan emosional, suatu proses kognitif yang menyebabkan kelangsungan hidup yang lebih lama.
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR