Planet luar tata surya (eksoplanet) seukuran Saturnus ditemukan di sistem biner OGLE-2007-BLG-349L, berjarak sekitar 8.000 tahun cahaya dari pusat galaksi Bima Sakti.
Setelah memastikan keberadaannya, para astronom sepakat memberi nama resmi planet tersebut, yakni OGLE-2007-BLG-349L(AB)b.
Orbit planet tersebut berjarak hampir 500 juta kilometer dari sepasang bintang katai merah yang menjadi induknya. Jarak tersebut setara dengan jarak Matahari kita ke sabuk asteroid. Planet tersebut membutuhkan waktu sekitar tujuh tahun untuk menyelesaikan satu putaran mengelilingi bintang induknya.
Dua bintang induk tersebut, OGLE-2007-BLG-349L A dan OGLE-2007-BLG-349L B, terpisah sejauh 11.000.000 kilometer, atau 14 kali diameter orbit Bulan mengelilingi Bumi.
“Eksoplanet ini pertama kali diamati sebagai peristiwa microlensing pada tahun 2007,” kata David Bennett, ilmuwan Goddard Space Flight Center milik NASA.
“Eksoplanet ini pertama kali diamati sebagai peristiwa microlensing pada tahun 2007,” kata David Bennett, ilmuwan Goddard Space Flight Center milik NASA.
Peristiwa tersebut terdeteksi oleh Optical Gravitational Lensing Experiment (OGLE) Collaboration Early Warning System dan diumumkan pertama kali pada 2 Juli 2007 silam.
OGLE mencari dan mengamati efek dari distorsi kecil waktu luar angkasa yang disebabkan oleh bintang dan eksoplanet. Efek distorsi ini sudah pernah diprediksi sebelumnya oleh Albert Einstein dalam teori Relativitas Umum. Distorsi kecil inilah yang disebut microlensing atau pelensaan gravitasi mikro.
“OGLE telah mendeteksi lebih dari 17.000 peristiwa microlensing, tetapi inilah kali pertama peristiwa semacam itu disebabkan oleh sistem planet sirkumbinari,” kata Andrzej Udalski dari University of Warsaw, Polandia.
Fakta bahwa microlensing bisa terjadi akibat sistem planet sirkumbinari menjadi informasi penting bagi para astronom untuk melanjutkan pencarian planet-planet luar tata surya lainnya.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR