Berawal dari masalah seragam sekolahnya yang tak kunjung kering kala musim hujan datang, Albertus Andito pun mencari akal untuk mengatasinya. Bermodalkan kawat besi, almunium foil, dan kulkas, siswa kelas 12 SMA Asisi Jakarta itu dengan cerdas menciptakan inovasi pengering pakaian sederhana.
Andito memanfaatkan panas yang dikeluarkan oleh dinding kulkas untuk dapat mengeringkan pakaian. Energi panas yang dihasilkan oleh kulkas berasal dari prinsip kerja kompresor dan refrigen yang mengubah udara di sekitarnya menjadi udara dingin di dalam kulkas.
“Kalau pada kulkas yang lama, kondensor ada di bagian belakang. Sedangkan kulkas saat ini kondensor berada di bagian kanan dan kiri kulkas,” ujar Andito saat mengikuti ajang kompetisi ilmiah National Young Inventor Award 2016 di LIPI Pusat, Jakarta pada Senin (26/09/2016).
Hanger Sayap Kulkas perlu disesuaikan dengan ukuran kulkas. Setelah memasang hanger tersebut di atas kulkas, pengguna bisa meletakan pakaian yang hendak dijemur di atasnya. Dengan begitu, pakaian tersebut akan lebih cepat kering.
“Kita perlu mengaitkan alumunium foil dengan mengaitkannya pada rangka. Sehingga panas yang dikeluarkan oleh kulkas tetap terjaga di area hanger,” jelasnya lagi sambil menunjukkan hasil inovasinya itu.
Keunggulan yang ditonjolkan dari invensi Andito adalah sifat ramah lingkungannya. Jika diperhatikan, Andito memanfaatkan sisa panas yang dihasilkan oleh kulkas. Ia menjamin takkan terjadi kerusakan pada kulkas, karena panas yang digunakan untuk mengeringkan pakaian itu tidak akan mengalir kembali ke kulkas.
Inovasi karya Andito ini terpilih menjadi salah satu dari 29 invensi yang terpilih dalam kompetisi ilmiah NYIA 2016.
Penulis | : | |
Editor | : | test |
KOMENTAR