Seekor anak sapi berkepala dua menjadi contoh hewan yang mampu hidup terlama dalam kondisi mutasi genetik yang langka. Keadaan sapi ini telah melewati rekor sebelumnya yang berhasil bertahan selama 40 hari, lapor Caters News.
Anak sapi yang bernama Lucky, hidup di sebuah peternakan yang berada di Campbellville, Kentucky. Sang pemilik, Brandy dan Stan Mc Cubbins mengatakan pada Caters mereka menyayangi anak sapi tersebut dan merawatnya seperti anak mereka sendiri. Meskipun mereka sempat dikejutkan dengan penampakkan tidak biasa yang mereka saksikan pertama kali beberapa minggu lalu.
“Ini adalah sesuatu hal yang belum pernah saya lihat sebelumnya dan berpikir ini adalah hal yang luar biasa,” kata Stan McCubbin pada stasiun berita lokal WDRB.
“Saya hanya berpikir, hal ini adalah sebuah berkat yang kami dapatkan diantara anak-anak dan keluarga kami. Dan ini adalah suatu hal yang unik dan langka,” kata Brandy McCubbin pada WDRB.
Anak sapi ini dinamakan Lucky oleh putri mereka yang berusia lima tahun, Henley. Sesaat setelah Brandy dan Stan mengatakan padanya bahwa hewan langka seperti Lucky, beruntung jika hewan itu bisa tetap hidup. Kebanyakkan cacat genetik semacam itu akan mati di dalam rahim, meskipun ada beberapa yang berhasil lahir. Namun, mati beberapa hari kemudian.
Untuk hewan yang berwajah atau berkepala dua, tumbuh hingga dewasa adalah hal yang sangat jarang. Meskipun kejadian ultra langka terjadi pada kucing berwajah dua ‘Frank and Louie’ hidup tua hingga 12 tahun berkat perawatan dari pemiliknya.
Sejauh ini, Lucky tumbuh besar dengan keadaan yang baik kata McCubbin, meskipun kedua mata yang berada di tengah tidak berfungsi. Hewan ini berjalan melingkar dan sering terjatuh.
Lucky juga membutuhkan pertolongan ketika sedang makan, karena kedua mulutnya bergerak pada waktu yang bersamaan.
Ketika Stan melihat anak sapi ini pertama kali, ia berpikir bahwa dia sedang melihat dua hewan yang sedang berbaring bersama. Namun, kemudian ia terpesona dengan apa yang dilihatnya.
Arkhar Abzhanov dari Imperial College London mengatakan bahwa hewan yang bermuka dan berkepala dua tumbuh dengan beberapa cara yang berbeda. Terkadang, telur yang dibuahi tunggal tidak dapat terpisah sepenuhnya.
“Itu adalah jenis mutan yang jarang terjadi, namun kejadian itu dilaporkan terjadi pada hewan domestik maupun hewan liar,” kata Abzhanov pada BBC.
Kondisi yang memiliki dua wajah disebut diprosopus atau craniofacial duplication.
Hal lain yang juga dapat terjadi adalah ketika satu kepala menyempit dan menghasilkan ‘cyclops’.
Apapun penyebab dari kondisi langka tersebut yang pasti, McCubbins mengatakan bahwa mereka berkomitmen untuk merawat Lucky sebaik dan selama mungkin.
Penulis | : | |
Editor | : | endah trisulistiowaty |
KOMENTAR