Sebuah robot "pembersih" yang dikendalikan dari jarak jauh sempat memasuki salah satu dari tiga ruang pengaman reaktor Fukushima yang rusak, Kamis (9/2/2017).
Namun, robot itu terpaksa dikeluarkan sebelum menyelesaikan misinya, menyusul gangguan pada kamera, yang diduga terjadi akibat radiasi tinggi.
Ini merupakan yang pertama kali sebuah robot memasuki ruang pengaman reaktor unit 2 sejak gempa bumi dan tsunami merusak pembangkit nuklir Fukushima Daichi pada Maret 2011.
Pihak Tokyo Electric Power Company (TEPCO) mengatakan, robot itu dipakai untuk memeriksa dan membersihkan ruang.
Langkah itu dilakukan sebelum sebuah robot lain melakukan pemeriksaan lebih menyeluruh demi mengetahui rincian kerusakan terhadap struktur bangunan dan material di dalamnya.
TEPCO perlu tahu lokasi persis ruang bahan bakar yang meleleh dan kondisi serta kerusakan bangunan lain pada tiap-tiap dari tiga reaktor yang rusak itu.
Pemetaan itu penting guna menentukan cara terbaik dan teraman untuk memindahkannya.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya menonaktifkan reaktor itu, yang diperkirakan akan memakan waktu puluhan tahun.
Robot baru masuk "separuh jalan" di sebuah jembatan sempit, sambil membersihkan puing-puing dengan semprotan air, dan mengikis sisa-sisanya.
Namun sekitar dua jam kemudian, dua kamera pada robot itu tiba-tiba menimbulkan suara berisik dan gambarnya dengan cepat menjadi gelap.
Kondisi itu menjadi tanda terjadinya kerusakan mekanik akibat radiasi tinggi.
Ini berarti robot kedua akan menghadapi lebih banyak hambatan dan punya sedikit waktu untuk melakukan misinya.
Robot kedua dijadwalkan akan dioperasikan akhir bulan ini.
Robot itu dirancang untuk bertahan pada tingkat radiasi 1.000 sieverts, dan daya tahannya yang mencapai dua jam sesuai dengan perkiraan tingkat radiasi 650 sieverts.
Angka itu didasarkan pada analisa kebisingan gambar yang dikirim oleh kamera-kamera dari robot tersebut.
Saat ini kurang dari satu persen tingkat radiasi di dalam reaktor yang masih berfungsi, tetapi masih bisa membunuh orang secara langsung.
Pejabat-pejabat TEPCO memastikan, meskipun ada angka radiasi yang sangat tinggi, radiasi tidak bocor ke luar reaktor tersebut.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR