Anoreksia adalah salah satu jenis gangguan makan yang ditandai dengan keinginan memiliki tubuh kurus secara berlebihan. Gangguan ini umumnya dialami para remaja.
Bukan sekadar tak mau makan, anoreksia juga bisa berujung pada kematian akibat malnutrisi yang membuat rusaknya organ-organ tubuh. Sangat penting bagi orangtua mengenali tanda-tanda atau gejala anoreksia pada anak.
Psikolog dari Klinik LightHOUSE, Naomi Ernawati Lestari mengungkapkan, gejala anoreksia bisa dilihat secara fisik maupun psikologis.
"Gejala fisiknya itu kulit kering, gigi keropos, rambut rontok, dan sampai tidak menstruasi lagi karena kekurangan gizi," ujar Naomi dalam temu media di Jakarta, Jumat (24/2/2017).
Anoreksia membuat berat badan di bawah indeks massa tubuh yang normal. Pada anoreksia yang sudah cukup parah, anak terlihat sangat kurus sampai tulangnya telihat menonjol.
Secara psikologis, tanda-tanda anak anoreksia antara lain, sering menolak makan atau mengaku sudah makan dan sangat membatasi makanan yang dikonsumsi.
Anak juga bisa menarik diri dari lingkungannya, menghindari situasi sosial yang memungkinkan ia untuk makan, dan sangat terobsesi menghitung jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh.
"Jadi kalau diajak teman-temannya kumpul, dia suka enggak mau ikut. Takut nanti malah makan," kata Naomi.
Mereka juga rentan mengalami depresi, kesulitan tidur atau malah tidur berlebihan, sering kelelahan, hingga akhirnya tidak bisa konsentrasi di sekolah.
Anoreksia bisa menyebabkan masalah serius pada tubuh, mulai dari tekanan darah rendah, detak jantung lambat, gagal jantung, hingga tulang rapuh.
Untuk itu, penanganan anoreksia tak cukup hanya secara fisik, tetapi juga psikologis. Psikolog Tara Adhisti mengungkapkan, Klinik LighHOUSE di Jakarta sendiri pada awal tahun ini sedang menangani 4 anak dengan anoreksia.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR