Setiap hari Sabtu di minggu ketiga pada bulan Maret, saatnya kita memberikan waktu ‘istirahat’ sejenak bagi Planet Bumi melalui Earth Hour. Perayaan Earth Hour merupakan sebuah gerakan global untuk mengajak individu, komunitas, praktisi bisnis, dan pemerintahan di seluruh dunia untuk mematikan lampu dan alat elektronik selama 1 jam.
Tahun ini, perayaan Earth Hour jatuh pada tanggal 25 Maret 2017. Pelaksanaannya dilakukan mulai pukul 20.30-21.30 waktu setempat.
PLT CEO WWF Indonesia, Benja Mambai, mengajak seluruh pihak untuk berpartisipasi dalam perayaan Earth Hour di Indonesia. “Saya mengajak individu, kelompok, sekolah, pemerintah kota, kantor-kantor perusahaan dan pemerintah, juga gedung-gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan, untuk mematikan lampu-lampu selama satu jam, dari pukul 20:30 sampai 21:30 waktu setempat, sebagai simbol kepedulian terhadap kondisi alam dan iklim yang semakin memprihatinkan,” ujarnya dalam pembukaan konferensi pers di Shangri-La Hotel, Jakarta, Kamis, 16 Maret 2017.
Tema yang diusung dalam Earth Hour kali ini adalah “Shine A Light on Climate Action – from Moment to Movement”. Melalui kampanye ini, semua pihak diajak melakukan aksi nyata untuk mengubah gaya hidup dengan mengurangi jejak ekologis dan emisi gas rumah kaca demi kelestarian Bumi.
“Setelah aksi satu jam, saya juga mengajak seluruh pihak untuk menjadi bagian dari #IniAksiku, gerakan #SejutaAksi komunitas Earth Hour Indonesia, untuk mengumpulkan tas belanja sebagai upaya mengurangi sampah plastik,” tambah Benja.
Gerakan #SejutaAksi mengajak satu juta individu (atau kelompok) untuk membuat dan mendonasikan kaos bekas untuk dijadikan tas belanja (reuseable shopping bag). Aksi ini akan dilakukan sedikitnya di 30 kota di Indonesia selama setahun sampai Maret 2018. Donasi tas belanja yang terkumpul akan didistribusikan ke supermarket dan pasar tradisional.
Aksi ini melanjutkan dan mendukung sebuah gerakan Indonesia bebas sampah plastik 2020 yang dimulai pada Hari Peduli Sampah Nasional (21 Februari 2017). Data Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), total jumlah sampah bisa mencapai 68 juta ton pada tahun 2019 nanti, dengan sampah plastik diperkirakan mencapai 9,52 ton.
“Sampah plastik bukan hanya masalah pemerintah tetapi semua pihak. Publik harus diajak beralih dari konsumsi plastik ke penggunaan kantong belanja dalam kesehariannya,” ujar Nugie, Ambasador Earth Hour Indonesia.
Ia menambahkan, peritel juga harus aktif mengkampanyekan agar konsumen tidak dimanja oleh kantong plastik. “Lebih baik meniadakan kantong plastik dan menggantinya dengan tas belanja yang lebih bermanfaat dan dapat digunakan setiap kali berbelanja,” ujarnya.
Para pihak yang ingin berpartisipasi dalam Earth Hour dapat mendaftarkan kegiatannya dalam website earthhour.wwf.or.id atau www.earthhour.org. Khusus untuk individu yang memiliki aksi, dapat mendaftarkan aksinya pada website www.eathhourbuddies.com.
Kampanye Earth Hour tahun ini diharapkan bisa menggerakkan lebih banyak pihak untuk melakukan aksi nyata dalam kehidupan sehari-hari untuk kelangsungan sumber daya alam dan planet bumi, bukan sekedar seremonial sesaat.
Kala Terbunuhnya De Bordes oleh Depresi, Jadi 'Sejarah Kecil' di Hindia Belanda
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR