Kita mengenal burung sebagai makhluk yang istimewa karena dapat terbang. Kemampuan burung ini telah menginspirasi kita untuk menciptakan alat bantu agar kaum manusia juga dapat menjelajah angkasa. Tapi tahukah Anda, beberapa jenis burung telah memutuskan bahwa mereka tak butuh kemampuan terbang, dan memilih hidup dengan menjejak Bumi. Atau dalam kasus penguin, menghabiskan sebagian besar waktu hidupnya di dalam air.
Banyak spesies burung yang hidup di daratan yang pada akhirnya punah dalam waktu singkat ketika manusia mulai menjelajah planet ini. Para burung yang telah lama melupakan bagaimana caranya terbang, menjadi sasaran empuk perburuan yang dilakukan oleh manusia dan hewan-hewan pendampingnya seperti anjing atau kucing.
Spesies burung tak dapat terbang yang masih bertahan umumnya berukuran terlalu besar, seperti burung unta, atau berada di kawasan yang terlalu terpencil, seperti penguin. Namun, ada pula sedikit spesies burung tak dapat terbang yang selamat berkat tempat tinggal yang relatif aman dari predator, atau berkat manusia yang berubah dari lawan menjadi kawan.
Berikut ini beberapa jenis burung yang telah melupakan bagaimana caranya terbang.
Kakapo
Kakapo merupakan spesies beo asal Selandia Baru yang cukup menonjol dalam beberapa hal. Pertama dan paling utama, Kakapo merupakan satu-satunya beo di dunia yang tak dapat terbang. Kakapo juga merupakan hewan nokturnal, hal yang cukup langka di kalangan spesies beo di seluruh dunia. Ia juga merupakan spesies beo yang paling berat di dunia, sehingga cukup masuk akal jika Kakapo tak bisa terbang karena tubuhnya terlalu berat.
Campbell teal
Teal merupakan sebutan untuk itik berukuran mungil dari genus Anas (famili Anatidae). Ada dua spesies teal yang tak bisa terbang, yaitu Auckland teal dan Campbell teal. Keduanya merupakan hewan nokturnal, yang gemar berburu serangga dan amphipoda. Sesuai namanya, mereka awalnya ditemukan di Pulau Champbell, Selandia Baru.
Titicaca grebe
Burung grebe memang begitu menggemaskan, tetapi spesies inilah yang paling merebut perhatian karena keimutannya. Titicaca merupakan jenis burung grebe yang tak dapat terbang. Spesies ini ditemukan di Peru dan Bolivia. Sebagian besar menghuni Danau Titicaca, dan sisanya tersebar di danau-danau lain di sekitarnya. Meskipun tak dapat terbang, Titicaca grebe sangat jago berenang dan menangkap ikan-ikan kecil sebagai mangsa mereka.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR