Aurora borealis dan australis telah meramaikan langit malam selama ribuan tahun. Namun, kali ini, para fotografer menangkap gambar aurora lain yang belum pernah muncul sebelumnya. Aurora tersebut berwarna ungu berkilauan.
Penemuan menakjubkan fotografer tersebut menarik perhatian ilmuwan luar antariksa untuk mempelajari aurora baru ini lebih lanjut.
“Para pemburu aurora dari Alberta, Kanada, sedang berusaha mengambil gambar terbaik. Namun, tanpa sengaja mereka justru melihat garis ungu di langit malam,” kata Elizabeth MacDonald, ahli fisika di NASA Goddard Space Flight Center.
(Baca juga: Enam Tempat Terbaik Untuk Menyaksikan Langit Penuh Bintang)
Para fotografer yang tidak yakin dengan apa yang mereka lihat, menyebut aurora tersebut dengan nama ‘Steve’. Nama itu pun menarik perhatian MacDonald dan timnya karena bisa menjadi akronim dari Strong Thermal Emission Velocity Enhancement (STEVE).
Apa yang membuat Steve sangat unik?
Berkebalikan dengan aurora lain yang berwarna, merah, kuning, hijau dan berbentuk tirai, STEVE muncul seperti pita di langit dengan warna keunguan. Terkadang, dikombinasikan dengan warna hijau kecil di ujungnya.
Di masa lalu, fenomena aurora ini disebut dengan ‘busur proton’. Namun, STEVE terlihat lebih kecil dan jelas dibanding itu.
Sebagai gantinya, MacDonald mengaitkan STEVE dengan sesuatu yang disebut ‘ion subauroral yang sedang mampir’. Ini terjadi di wilayah selatan, sekitar 60 derajat di atas garis khatulistiwa di mana penyelarasan medan listrik dan magnet membuat ion dan elektron mengalir cepat dari arah timur ke barat.
(Baca juga: 7 Fenomena Langit yang Tidak Boleh Dilewatkan Pada 2018)
Aurora Steve ini tampaknya muncul secara musiman. Tidak selalu terlihat di musim dingin. Kemunculannya bersamaan dengan iklim luar angkasa – saat partikel bermuatan dimuntahkan oleh matahari. Ia hanya bisa dilihat selama satu jam.
Langkah selanjutnya
Penulis | : | |
Editor | : | hera sasmita |
KOMENTAR