Sejak tahun 2012, tanggal 12 Agustus diperingati sebagai Hari Gajah Sedunia, sebagai bentuk penghormatan terhadap hewan besar yang cerdas sekaligus merefleksikan kondisi mereka.
“Gajah dicintai, dipuja, dan dihormati oleh masyarakat dan budaya dari seluruh dunia, namun kita sekarang hampir menyaksikan akhir dari makhluk menakjubkan ini,” demikian pernyataan website resmi Hari Gajah Sedunia, yang digagas oleh ahli konservasi Kanada, Patricia Sims dan Elephant Reintroduction Foundation of Thailand.
Gajah sering mandi lumpur untuk mendinginkan dan membantu menghilangkan parasit. Di sini, sekelompok gajah melakukan aksi tersebut di Samburu (Michael Nichols/National Geographic Creative)
Lebih dari seratus organisasi dari seluruh dunia merayakan Hari Gajah Sedunia dengan berbagai kegiatan dan kampanye media, yang telah melibatkan jutaan orang.
Gajah dan nenek moyangnya pernah menguasi banyak tempat di Bumi, namun populasi liarnya kini hanya terbatas pada daratan Afrika dan Asia.
Sangat melindungi keluarga dan anak-anak mereka, gajah akan menuntut jika mereka merasa terancam. Mereka lebih memilih untuk menakut-nakuti musuh mereka, tapi akan menggunakan kekuatan fisik jika terus ditekan. (Michael Nichols/National Geographic Creative)
Diburu tanpa ampun demi mendapatkan gading-gading berharga mereka, gajah terancam di habitatnya akibat perburuan, hilangnya habitat , dan konflik dengan manusia. Kini, Lembaga Konservasi Dunia (IUCN) mengklasifikasikan sebagai hewan terancam punah dalam daftar merahnya.
Sebuah keluarga gajah, termasuk bayi yang baru lahir, mencari air di Samburu. (Michael Nichols/National Geographic Creative)
“Kami mengagumi gajah sebagian karena mereka menunjukkan apa yang kita anggap sebagai ciri terbaik manusia: empati, mawas diri, dan kecerdasan sosial,” kata editor Vanity Fair, Graydon Carter.
“Tetapi cara kita memperlakukan mereka menunjukkan perilaku manusia paling buruk,” pungkasnya.
Gajah jantan muda terus bergulat dan saling menguj gading mereka satu sama lain, belajar keterampilan berharga yang mereka perlukan di masa dewasa. (Michael Nichols/National Geographic Creative)
Simak lebih banyak foto tentang gajah di halaman selanjutnya.!break!
Para gajah beristirahat di bawah cahaya bulan. (Michael Nichols/ National Geographic Creative)
Saturnus, induk gajah, terus mengawasi dua anaknya sendiri dan dua anak yatim piatu yang dirawat oleh kawanannya. (Michael Nichols/ National Geographic Creative)
Anak gajah yang baru lahir melintasi Sungai Ewaso Ngiro River, berlindung di bawah kaki anggota kelurga yang telah dewasa. (Michael Nichols/ National Geographic Creative)
Gajah muda sering bermain sampai mereka jatuh. (Michael Nichols/ National Geographic Creative)
Perkawinan gajah bisa menyebabkan adegan yang sangat kacau. (Michael Nichols/ National Geographic Creative)
Seekor gajah berdiri dengan latar belakang langit di Gabon. (Michael Nichols/ National Geographic Creative)
REKOMENDASI HARI INI
Perjalanan Panjang Homo Erectus Migrasi 'Mendatangi' Pulau Jawa
KOMENTAR