Arsitek telah lama terinspirasi oleh alam. Bukti pengaruh alam dapat terlihat dari masa ke masa, dari simbolisme alam arsitektur Yunani dan Romawi kuno hingga karya visioner abad ke-21 Frank Lloyd Wright, yang merancang bangunan untuk melengkapi pemandangan alam.
Teknologi baru kini membantu para arsitek menciptakan ulang struktur kompleks yang ditemukan di alam dengan menggunakan metode dan bahan konstruksi modern. Arsitektur biomimetik mendapatkan pengaruhnya dari Bumi. Dari Lotus Temple di India hingga Helix Bridge di Singapura, kita bisa menemukan hubungan manusia dengan alam pada berbagai keajaiban arsitektur berikut ini.
Lotus Temple, New Delhi
Menurut kitab suci Bahá\'í, semua rumah ibadah harus mencakup bentuk melingkar sembilan sisi. Semua rumah ibadah biasanya memenuhi syarat ini dengan sebuah kubah, namun kuil di desa Bahapur di New Delhi ini terlihat sangat berbeda. Terinspirasi dari bunga teratai, arsitek Fariborz Sahba memikirkan untuk menyusun 27 "kelopak bunga" marmer dalam tiga kelompok untuk membentuk sembilan sisi. Bahan-bahan ini didatangkan dari Gunung Penteli di Yunani, sumber yang sama untuk Parthenon di Athena. Kesembilan pintu kuil resmi dibuka untuk publik pada 1986, dan aula pusatnya dapat menampung hingga 2.500 umat.
Beijing National Stadium, Beijing
Dirancang oleh perusahaan arsitektur Swiss Herzog & de Meuron untuk Olimpiade 2008, penduduk setempat menjuluki stadion ini sebagai "Sarang Burung" sebelum selesai dibangun. Interior, atap, dan tangga berbentuk mangkuk terintegrasi ke dalam formasi struktur seperti jaring, yang dibentuk oleh rangka baja saling tumpang tindih. Ruang di sela-sela kerangka itu dipenuhi dengan membran tembus pandang, sama seperti burung-burung memenuhi ruang kosong di sarang mereka dengan bahan-bahan. Stadion ini mengakomodasi konser dan acara spesial lainnya, dan sekali lagi akan menjadi tuan rumah Olimpiade musim dingin di tahun 2022.
Atomium, Brussels
Awalnya dibangun untuk Pameran Dunia 1958, atau Expo 58, bangunan unik ini memiliki sembilan bola yang saling berhubungan dan berukuran tinggi 335 kaki. Insinyur André Waterkeyn bersama arsitek André dan Jean Polak membuat model ini berdasarkan kristal besi yang diperbesar 165 juta kali untuk merepresentasikan keyakinan dalam proses saintifik. Saat ini interior tersebut menjadi rumah bagi museum dan beberapa pameran sementara. Meskipun terletak di lingkungan Heysel utara di luar pusat kota, eksterior stainless steel-nya yang mengkilap tetap terlihat dari beberapa titik pandang yang berbeda di sekitar Ibu Kota Belgia.
Sagrada Familia, Barcelona
Saat Antoni Gaudi termotivasi oleh keyakinannya, alam menginspirasi rancangan gereja Katolik Roma yang belum selesai ini, dan menggambarkan hubungan antara manusia, alam, dan agama. Meskipun arsitek modern yang terkenal mengambil alih proyek ini pada tahun 1883, bagian tengahnya tidak selesai sampai tahun 2000. Model bagian ini meniru batang-batang pohon dengan kanopi bercabang mereka, yang menopang kubah setinggi 45 meter tersebut. Orang-orang yang memasukinya, akan merasa seolah-olah mereka berjalan memasuki hutan lebat—persis seperti yang Gaudi inginkan.
Aldar Headquarters, Abu Dhabi
Gedung pencakar langit melingkar ini berkilauan di lanskap gurun pasir Abu Dhabi sejak 2010. Sebagai penghormatan kepada warisan maritim kota, Marwan Zgheib dan firma MZ Architects yang bermarkas di Lebanon terinspirasi oleh cangkang kerang. Mereka mengembangkan sebuah diagrid (kerangka berbentuk berlian dari rusuk baja yang berpotongan diagonal) untuk menciptakan kulit kaca melengkung bangunan yang mencolok. Berdiri setinggi 110 meter (23 lantai) di semenanjung yang ditinggikan, bangunan ini menawarkan pemandangan kota dan tepi laut.
Taipei 101, Taipei
Berdiri setinggi 509 meter, gedung pencakar langit berkapasitas 101 lantai ini merupakan gedung tertinggi di dunia saat dibuka di Distrik Xinyi Xinyi di Taipei pada tahun 2004. Arsitek terkenal C.Y. Lee membuat rancangan gedung dengan mencontoh tangkai bambu, dan bagiannya yang berulang penuh simbolisme. Ada delapan ruas yang masing-masing terdiri dari delapan lantai—angka keberuntungan di kebudayaan Cina.
The Cube Houses, Rotterdam
Terlepas dari semua sudut lancip dan garis lurusnya, arsitek Piet Blom benar-benar mengambil inspirasi dari hutan pepohonan saat merancang rumah-rumah Belanda ini pada tahun 1977. Setiap kubus kuning cerah ini dimiringkan 45 derajat dan bersanar ke tiang berbentuk heksagonal, mewakili sebuah pohon. Pintu masuk ke masing-masing rumah tiga tingkat ini terletak di dalam "batang" beton yang berisi tangga. Meskipun kubus masih berfungsi sebagai rumah pribadi, ada pilihan bagi wisatawan yang ingin tahu untuk berkeliling ke interior miring mereka.
30 St Mary Axe, London
Arsitek terkenal Norman Foster merancang bangunan yang lebih dikenal sebagai Gherkin. Permukaan bangunan, terbuat dari lapisan kaca berbentuk berlian yang disusun dalam desain kisi ini terinspirasi dari spons laut Venus\' flower basket. Alih-alih menyaring air melalui permukaannya seperti spons, bangunan ini menyaring udara untuk mengurangi kebutuhan pengatur suhu udara (AC) di dalamnya. Gedung neo-futuristik setinggi 590 kaki tersebut sangat kontras dengan rumah-rumah Georgia yang terkenal di London, namun telah menjadi ciri ikonik dari kota ini.
Helix Bridge, Singapura
Tim internasional, yang terdiri dari perusahan Arsitek 61 di Singapura dan Cox Architecture and Arup yang berbasis di Australia, merancang Helix Bridge. Jembatan ini membentang di atas Marina Bay, menghubungkan hotel dan pusat perbelanjaan terkenal dengan ArtScience Museum and Garden by the Bay. Inspirasi datang dari struktur spiral ganda pada molekul DNA. Penyangga stainless-steel berbentuk pipa menghubungkan dua spiral berbeda ke dek jembatan. Dibuka pada 2010, struktur melengkung sepanjang 280 meter ini memiliki lima titik pengamatan, menyuguhkan pemandangan yang menakjubkan dari tepi laut bagi para pejalan kaki.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR