(Foto) Mengembalikan Panda ke Kehidupan Mereka yang Sebenarnya
Kamis, 5 Oktober 2017 | 18:00 WIB
Fotografer National Geographic, Ami Vitale, menceritakan bagaimana usaha pemerintah Tiongkok dalam menjaga populasi panda raksasa. Ami, menggunakan media foto untuk bertutur. Dalam proses pemotretan, Ami juga bercerita tentang bagaimana dirinya beberapa kali tergoda untuk memeluk sang panda. Mata terbelalak yang dimiliki oleh sang panda menjadi salah satu godaan terberat bagi Ami.
Dalam kumpulan foto ini, Ami juga memperlihatkan salah satu usaha yang dilakukan oleh tim dari Wolong’s Hetaoping Center dengan menggunakan kostum panda. Cara ini dilakukan untuk menjaga sang panda dari kontak dengan manusia. Maklum saja, karena panda-panda yang berada di tempat penangkaran ini nantinya akan dilepas di alam liar menuju habitatnya.
Ye Ye, seekor panda raksasa berusia 16 tahun, bersantai di sebuah pusat konservasi di Cagar Alam Wolong. Ye Ye sedang dilatih untuk bisa hidup mandiri diri ke alam bebas. (Ami VItale/National Geographic Creative)
Di Hetaoping Panda Center, panda-panda dilatih untuk hidup mandiri tidak mengandalkan manusia. Bahkan mereka dikondisikan untuk tidak terbiasa melihat manusia. Para perawat panda juga diwajibkan menggunakan kostum panda dalam setiap aktivitasnya. TIdak hanya kenampakan, bahkan para perawat panda ini juga harus berbau seperti panda. (Ami VItale/National Geographic Creative)
Di Bifengxia Panda Base, para penjaga mengawasi setiap kegiatan panda. Salah satunya adalah proses perkawinan. Walaupun seakan tidak memiliki privasi, namun para petugas dapat mempelajari perilaku reproduksi alami panda seperti tanda bau, pemilihan pasangan, dan kompetisi antar pejantan.
(Ami VItale/National Geographic Creative)
Panda terlahir dalam ukuran 1/900 ukuran sang induk. Walaupun terlahir dengan ukuran yang kecil, panda termasuk hewan mamalia yang memiliki proses pertumbuhan yang sangat cepat. Dalam satu bulan pertama, bayi panda dapat berubah dari berat 0,1 kg menjadi 1,8 kg. (Ami VItale/National Geographic Creative)
Bayi panda berusia tiga bulan beristirahat di pembibitan panda, Bifengxia. Induk panda yang melahirkan anak kembar biasanya tidak memberi mereka perhatian yang sama. Penjaga menyiasati hal ini dengan menukar anak panda secara teratur. (Ami VItale/National Geographic Creative)
Gao Xiaowen berpose dengan boneka macan tutul yang digunakan Wolong dalam melatih panda muda untuk menakut-nakuti musuh liar terbesar mereka. Reaksi anak panda terhadap pemangsa menentukan apakah panda tersebut siap untuk bertahan hidup mandiri di alam liar. (Ami VItale/National Geographic Creative)
Sudah terlatih dan siap untuk dilepas, Zhang Xiang mengambil langkah pertamanya ke Cagar Alam Liziping pada tahun 2013. Dia adalah panda betina pertama yang dilepaskan sejak reintroduksi dimulai. Dalam penelitian berikutnya, panda ini mampu hidup mandiri dengan baik. (Ami VItale/National Geographic Creative)
Di kawasan Wolong, penjaga panda Ma Li dan Liu Xiaoqiang sedang mendengarkan sinyal radio dari "kalung" panda yang sudah selesai dilatih dan dilepas. (Ami VItale/National Geographic Creative)
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Green Jobs Forum: Langkah Maju Menuju Indonesia Berkelanjutan
KOMENTAR