Namun, alasan lebih jauh, seperti apakah perilaku ini disebabkan oleh perbedaan kromosom atau akibat pengkondisian sosial, belum dapat disimpulkan.
Kecilnya ukuran sampel juga menjadi penghambat untuk mendapatkan informasi lebih jauh.
Ahli saraf kognitif Gina Rippon dari Universitas Aston mengatakan kepada Nicola Davis di The Guardian, data dikumpulkan dari dua kelompok peserta yang berbeda dengan tugas yang sedikit berbeda. Hal tersebut memberi ruang pada kesalahan penelitian.
Meski demikian, percobaan Soutschek berguna untuk mempelajari neurokimia di balik perilaku antisosial atau prosisial. Dengan begitu, pemahaman antara interaksi genetika, budaya, dan anatomi bisa menjadi lebih baik.
Artikel ini sudah pernah tayang di Kompas.com dengan judul Menurut Studi Baru, Wanita Lebih Dermawan daripada Pria
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR