Ada beberapa orang yang berpikir bahwa Bumi terlihat datar. Buktinya, saat kita memandang ke horison, tidak terlihat bentuk lengkungan layaknya yang ada pada bola.
Sepintas terdengar tidak salah, namun ilmu matematika menunjukkan bahwa pemikiran ini tidak benar.
Saat SMA, tentunya kita pernah mendengar istilah ‘garis singgung’. Garis singgung pada lingkaran di suatu titik merupakan suatu garis lurus yang hanya ‘menyentuh’ lingkaran di titik tersebut. Garis singgung dapat dipandang sebagai garis perpanjangan dari potongan sangat kecil pada suatu kurva, pada kasus ini lingkaran. Mengapa perpanjangannya berupa garis lurus? Karena kita selalu bisa mengambil potongan lurus yang sangat kecil dari sembarang kurva yang lengkung.
Kalau penjelasan di atas masih sulit Anda pahami, coba gambarkan segi enam. Bentuknya cukup mirip lingkaran, namun sudut yang ada pada segi enam terlihat jelas. Gambarkan segi delapan, wah semakin mirip lingkaran, namun sudut masih terlihat.
Sekarang coba gambarkan segi seratus. Jika Anda menggambar dengan ukuran cukup kecil, mungkin hasil gambaran Anda sudah hampir tidak bisa dibedakan dengan lingkaran. Artinya, lingkaran dapat dibayangkan sebagai segi-n dengan nilai n yang sangat besar (mendekati tak hingga), yaitu ada sebanyak n potongan garis lurus yang sangat kecil yang disusun membentuk lingkaran.
Hal yang sama terjadi dengan kita. Saat kita memandang ke horison, sebutlah kita berdiri pada ketinggian 10 meter dan jarak pandang selebar 11 km permukaan Bumi. Namun, keliling Bumi di khatulistiwa itu sekitar 40.075 kilometer, yaitu paling tidak 3.600 kali lebar pandangan kita. Wah, pandangan kita hanya mencakup sekitar 1/3.600 dari keliling Bumi, potongan yang sangat kecil dari Bumi yang bulat ini.
Jadi, wajar saja kalau horison dari Bumi yang bulat ini terlihat lurus!
Sumber asli artikel ini dari Langitselatan.com. Baca artikel sumber.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR