Tim periset meneliti 90 krustasea dari semua palung. Tingkat kontaminasi terendah ditemukan di Palung New Hebrides di barat daya Pasifik, dengan setengah sampel hewan terkontaminasi plastik. Tingkat kontaminasi tertinggi ada di Palung Mariana, yang semua sampel hewannya ternyata mengandung plastik.
Beberapa potongan plastik kecil ditemukan di saluran pencernaan hewan adalah serat seperti rayon, lyocell, rami, nilon, polietilen, poliamida, dan polivinil.
Polietilen merupakan plastik yang digunakan untuk membuat kantong belanja dan botol plastik. Poliamide digunakan dalam serat sintetis. Poivinil termasuk polivinil florida (PVC), digunakan untuk banyak benda, mulai dari pipa, solasi, hingga kartu kredit.
(Baca juga: Hewan Makan Plastik di Laut Karena Beraroma Seperti Makanan)
Organisme-organisme laut dalam mendapatkan makanan mereka dari fragmen-fragmen makanan kecil yang jatuh ke laut dalam. Jadi ketika fragmen-fragmen kecil plastik bergabung dengan makanan ini, kemungkinan bisa ikut termakan.
"Pengamatan ini merupakan catatan terdalam tentang kejadian dan konsumsi mikroplastik, menunjukkan tingginya kemungkinan bahwa tidak ada ekosistem laut yang tak terdampak oleh sampah antropogenik [buatan manusia]," pungkasnya.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR