Tarantula yang sebelumnya tidak dikenal telah ditemukan di hutan Guyana di Amerika Selatan. Hewan ini benar-benar menakjubkan karena kaki dan tubuhnya berkilauan sperti dialiri listrik berwarna biru.
Menurut Andrew Snyder sebagai penemu tarantula, penemuan ini hal yang penting. Hal ini bukan hanya karena jenis ini adalah contoh yang tidak biasa dari keluarga Theraphosidae saja, tapi dengan adanya penemuan ini kita bisa menyoroti pentingnya konservasi invertebrata dan hutan tempat tinggalnya.
Penemuan tarantula hanyalah satu tangkapan dari puluhan spesies yang sebelumnya tidak diketahui yang ditemukan ketika dilakukan survei di Kaieteur National Park and the Upper Potaro River.
Jika Anda mempelajri ilmu pengetahuan alami, Anda akan tahu bahwa kita menemukan spesies yang sebelumnya tidak diketahui secara cukup teratur.
Namun Tim Survei Keanekaragaman Hayati WWF dan Global Wildlife Conservation telah mengumumkan kelangkaan - lebih dari 30 spesies yang baru ditemukan di satu wilayah-.
Para ilmuwan juga telah menemukan bonanza flora dan fauna, termasuk tiga tanaman, kepiting, udang, katak, beberapa capung dan beberapa kumbang air.
Karena hal-hal ini sering terjadi, Snyder menemukan tarantula itu secara tidak sengaja.
"Selama malam tertentu ini, sinar lampu saya terpantul kembali dengan kilatan kecil biru kobalt yang cemerlang yang mencuat dari lubang kecil di sebuah tunggul busuk," katanya.
Baca juga: Anak Usia 9 Tahun "Temukan" Pertarungan Sengit Antara Tawon dan Tarantula
"Awalnya saya cepat-cepat memutusnya – untuk memastikan bahwa cahaya hanya kilauitu hany berasal dari mata seekor laba-laba- namun setelah saya mati ada yang berbeda, dan saya sadar dengan pasti akan hal itu. Pada akhirnya sesuatu membuat saya kembali."
Refleksi biru ternyata sama sekali bukan berasal dari mata, tapi kilau biru yang memilukan itu tercermin dari kaki tarantula kecil.
"Saya langsung tahu bahwa yang satu ini tidak seperti spesies yang pernah saya temui sebelumnya," kata Snyder.
Itu belum tentu karena iridescence. Tarantula kobalt di Asia Tenggara memiliki kaki biru yang mengilap, seperti juga tarantula biru Singapura, dan tarantula biru hijau memiliki kaki biru dan karapas.
Sebagai tambahan yang menarik, pada tahun 2015 peneliti menemukan bahwa ada beberapa tarantula dengan pewarnaan biru, dan semuanya berevolusi dengan mekanisme yang berbeda. Ini mungkin tidak dipilih secara seksual - yang menunjukkan ada alasan bagus untuk itu namun belum diketahui apa alasannya.
Pada pemeriksaan lebih dekat ke tunggul pohon, Snyder menemukan beberapa lubang lainnya, yang masing-masing berisi tarantula - menunjukkan kemungkinan bahwa spesiesnya komunal.
Analisis awal yang didasarkan hanya pada foto-foto yang didapatkan Snyder dan menunjukkan bahwa kemungkinan tarantula itu masih keluarga Ischnocolinae, yang beberapa spesiesnya memang komunal.
Baca juga: Laba-laba Bisa Menghabiskan Seluruh Manusia Bumi dalam Setahun
Walau bagimanapun penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengklasifikasikan lebih akurat mengenai spesies serta mempelajari lebih lanjut tentang kebiasaannya, namun untuk sementara, Snyder berharap dapat membantu menyoroti pentingnya konservasi invertebrata di Guyana.
Penambangan emas meAndrew Snyderngancam banyak spesies di Guyana, bukan hanya karena pembukaan lahan, tapi juga karena pencemaran lingkungan dari penggunaan merkuri yang digunakan untuk memisahkan emas dari logam lain.
Survei keanekaragaman hayati ini memberikan penilaian bahwa satwa liar juga dapat membantu dalam merancang praktik untuk memelihara habitat dan kehidupan hewan lainnya.
"Wilayah dataran tinggi di mana survei ini dilakukan merupakan zona transisi yang sangat penting bagi beberapa spesies yng hidup diantara dataran rendah dan dataran tinggi dengan ditandai oleh tingkat endemis yang tinggi untuk banyak kelompok taksonomi," jelas Snyder.
" Meski lebih banyak pekerjaan diperlukan untuk menjelaskan semua rahasia di kawasan ini, Inventarisasi yang cepat ini bisa memberi gambaran penting ke area dan habitat khusus ini,."
Penulis | : | |
Editor | : | Ema Indah Ruhana |
KOMENTAR