Kebun Binatang Taronga Western Plains di Australia memiliki penghuni baru -- yakni bayi badak hitam yang lahir dari ibu Bakhita dan ayah Kwanzaa.
Lahir sejak Haloween lalu, bayi badak ini belum memiliki nama. Meskipun begitu, semua pihak kebun binatang menyambutnya dengan senang karena ia bayi kedua kedua yang lahir dari program pengembangbiakan badak hitam terpadu.
"Kami sangat senang dengan kehadiran bayi badak sehat ini pada 31 Oktober lalu. Setiap kelahiran pada dasarnya sangat spesial, namun memiliki dua badak hitam yang lahir tahun ini sungguh menyenangkan. Kami terharu," kata Scott Smith, penjaga badak di kebun binatang Taronga Western Plains.
Terancam punah
Badak hitam (Diceros bicornis) terancam punah. Di masanya, mereka menjadi spesies badak terbanyak di dunia -- dengan jumlah 850 ribu. Namun, saat ini, diperkirakan jumlahnya kurang dari 5.500.
(Baca juga: Kebun Binatang di Republik Ceko Potong Cula 21 Ekor Badak Koleksinya)
Alasan utama menurunnya jumlah tersebut disebabkan oleh hilangnya habitat badak hitam akibat pembukaan lahan pertanian. Selain itu, juga karena banyaknya perburuan cula badak.
Badak mencapai jumlah terendahnya pada 1995. Saat itu, hanya ada 2.410 badak. Perlahan-lahan, mereka bisa bangkit kembali, namun jumlahnya tetap tidak sebanyak dulu. Perjuangan untuk mengembalikan jumlahnya seperti sediakala pun masih panjang.
Pengembangbiakan badak
Untuk membantu konservasi badak, kebun binatang di seluruh dunia menerapkan program pengembangbiakan.
Kebun Binatang Taronga Western Plains yang memiliki habitat luas untuk para binatang dan fokus menjalankan konservasi, mendapat enam badak hitam untuk program pengembangbiakannya pada 1994.
Sejak saat itu, pihak kebun binatang hanya melihat 14 kelahiran bayi badak. Jadi, dua kelahiran dalam satu tahun merupakan sesuatu yang luar biasa bagi mereka.
(Baca juga: Pelestarian Badak Jawa Butuh Manajemen Habitat Agresif)
"Bayi ini merupakan yang terbesar dibanding anak badak lain yang pernah lahir di kebun binatang. Kira-kira beratnya sekitar 35-40 kilogram. Kami senang sekali melihat ia bisa menyusu dengan baik dari ibunya, Bakhita," papar Scott. Bakhita sendiri lahir di kebun binatang Taronga Western Plains pada 2002 dan merupakan badak perempuan pertama di sana.
Scott menjelaskan, bayi badak yang baru lahir ini sangat aktif dan ingin tahu keadaan sekitarnya. Untuk sekarang, bayi ini akan tinggal bersama ibunya sehingga bisa saling menguatkan hubungan. Tahun depan, keduanya akan diperlihatkan kepada masyarakat umum untuk pertama kalinya.
Mendesak Pengesahan RUU Masyarakat Adat yang Menjadi Benteng Terakhir Upaya Konservasi
Penulis | : | |
Editor | : | dian prawitasari |
KOMENTAR