Burung antera merupakan keluarga besar burung pemakan serangga, Thamnophilidae, yang dikenal dengan kebiasaannya mengikuti semut berbaris. Mereka sangat beragam; ada yang berukuran kecil hingga sedang (antara 9,5 hingga 37 sentimeter).
Spesies yang baru ditemukan bernama Cordillera Azul (Myrmoderus eowilsoni). Ia memiliki panjang 14-15 sentimeter, bentangan sayap 22 sentimeter dan berat 27 gram.
Cordillera Azul jantan maupun betina dibedakan dari anggota Thamnophilidae lainnya. Ditandai dengan kombinasi siulan yang lebih jelas dan pola sederhana.
“Kami mengamati Cordillera Azul hanya 1 meter dari daratan. Ia cenderung terbang rendah dan berjalan pelan di tanah,” kata Andre Moncrieff dari Louisiana State University Museum of Natural Science sekaligus pemimpin penelitian ini.
(Baca juga: Setelah 23 Tahun Ditemukan, Spesies Burung Ini Akhirnya Berhasil Diidentifikasi)
Cordillera Azul mendiami hutan yang mengelilingi kota Flor de Cafe kecil, yang sebelumnya disebut \'Plataforma\'. Terletak di ketinggian 5.250 kaki (1.600 m) di atas permukaan laut, di Cordillera Azul bagian barat.
“Kami yakin bahwa spesies ini ditemukan di pegunungan sekitar Cordillera Azul. Dan itu harus dilihat lebih jauh lagi, mungkin sampai Cordillera El Sira,” kata ahli ornitologi tersebut.
Populasi spesies ini diperkirakan ada sekitar 7 hingga 34 ribu. Namun, mereka terancam oleh penebangan hutan.
“Manusia dari daerah lain selain Peru sering melakukan penebangan hutan di wilayah tersebut. Kemungkinan akan menghilangkan sebagian besar hutan yang tersisa di sekitar Flor de Café,” tambah Moncrieff.
(Baca juga: Ratusan Burung Paruh Bengkok Diselundupkan, Kondisinya Memprihatinkan)
Bahkan, suara gergaji mesin adalah yang paling mendominasi di lingkungan tersebut. “Kami meminta penduduk setempat untuk menunda kegiatan penebangan agar bisa mendapatkan rekaman suara yang baik dari burung antera,” paparnya.
Menurut tim peneliti, survei sangat dibutuhkan untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai Cordillera Azul. Yakni, untuk menilai ukuran dan jenis hunian, serta memperbaiki perkiraan populasi.
Detail lengkap mengenai burung ini dipublikasikan pada jurnal Auk.
Penulis | : | |
Editor | : | dian prawitasari |
KOMENTAR