Otoritas Rusia dikabarkan memusnahkan anjing- anjing liar yang berada di kota-kota penyelenggara pertandingan Piala Dunia 2018.
Tindakan itu merupakan langkah pengendalian terhadap ribuan hewan liar yang ditetapkan oleh parlemen pada Kamis (11/1/2018).
Kepala komite perlindungan lingkungan tingkat bawah, Vladimir Burmatov, menyatakan banyak laporan dari aktivis tentang penembakan massal dan suntik mati terhadap binatang yang berkeliaran di kota-kota.
"Kami menerima laporan dari aktivis hewan dan masyarakat yang peduli tentang penembakan massal dan suntik mati terhadap hewan liar terjadi di banyak tempat, di kota terselenggaranya Piala Dunia," katanya.
(Baca juga: Menyelami Isi Kepala Seekor Anjing)
Gerombolan anjing liar menjadi pemandangan yang umum di kota-kota, di Rusia, yang didorong oleh keengganan publik untuk mensterilkan hewan peliharaan, sehingga beberapa menjadi agresif dan mengemis makanan di jalanan.
Bulan lalu, wakil perdana menteri Rusia Vitaly Mutko memperkirakan sekitar dua juta hewan liar berada di kota-kota penyelenggara Piala Dunia.
Dia mendesak agar pemerintah kota memecahkan masalah tersebut dengan kasih sayang.
Burmatov menyatakan komite telah mengirimkan surat resmi kepada menteri olahraga Pavel Kolobkov terkait penanganan hewan-hewan tanpa pemilik di kota penyelenggara Piala Dunia.
Dia meminta agar pemerintah kota tidak menggunakan metode yang menyebabkan kematian, mutilasi, atau melukai hewan.
(Baca juga: Taiwan Jadi Negara Asia Pertama yang Melarang Konsumsi Daging Anjing dan Kucing)
Anjing-anjing liar seharusnya ditempatkan di pusat penampungan sementara dan disterilkan. Menurutnya, pengendalian hewan liar dengan cara seperti itu tidak akan merogoh biaya yang banyak, ketimbang membunuh mereka dan akan memperbaiki citra Rusia.
"Reputasi negara dipertaruhkan, karena kita bukan orang kejam yang melakukan pembunuhan massal terhadap binatang di jalanan," katanya.
Penulis | : | |
Editor | : | hera sasmita |
KOMENTAR