Sakit maag yang sering kambuh tentu sangat mengganggu aktivitas. Ditambah lagi, Anda harus lebih ketat menyeleksi makanan Anda sehari-hari agar gejalanya tidak makin parah. Berikut informasi lengkap seputar rekomendasi dan pantangan makanan untuk orang-orang yang punya sakit maag.
Pada prinsipnya, pemilihan makanan untuk sakit maag bertujuan untuk meringankan beban kerja saluran pencernaan dan membantu menetralisir kelebihan asam lambung. Apa saja yang boleh dan tidak boleh dimakan saat maag kambuh?
Sambil terus memenuhi asupan cairan, Anda hanya boleh mengonsumsi makanan dengan tekstur lunak dan lembut. Hal ini untuk memudahkan lambung mencerna makanan, sehingga tidak terlalu memperberat kerja sistem percernaan.
(Baca juga: Pil Pintar untuk Mengecek Kesehatan Pencernaan)
Makanan lunak yang baik untuk dikonsumsi di antaranya bubur, nasi tim, sayuran yang dimasak hingga lembut, kentang rebus atau tumbuk, telur rebus atau telur orak-arik, dan ikan.
Sebagai penderita sakit maag, Anda perlu menghindari konsumsi makanan berlemak untuk meringankan beban kerja perut Anda.
Makanan tinggi lemak, seperti mentega, susu, keripik, burger, atau gorengan merupakan makanan yang sulit dicerna dan merangsang otot saluran pencernaan menegang karena bekerja terlalu keras. Akibatnya, proses pengosongan lambung menjadi lebih lambat dan menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan (heartburn). Makanan berlemak juga dapat memicu atau memperburuk gejala sembelit.
Selain itu, makanan tinggi lemak juga dapat membuat warna feses memucat, yang menandakan lemak berlebih pada kotoran. Gantilah dengan makan daging dan ikan tanpa lemak, minum susu skim, dan makanan yang dipanggang daripada memilih makanan yang digoreng.
Jika sakit maag Anda sedang kambuh, hindari makan makanan pedas. Terutama jika Anda juga mengalami mual, muntah, dan diare.
Dilansir dari laman Health, Tim McCashland, MD, seorang spesialis pencernaan dari University of Nebraska Medical Center di Omaha, makanan pedas dapat mengiritasi kerongkongan dan usus besar, hingga bahkan memperparah gejala maag kronis.
Hindari juga konsumsi rempah-rempah, termasuk bawang putih atau bawang merah yang juga bisa membuat perut Anda semakin sensitif.
Saat maag kambuh, Anda wajib menghindari minuman yang mengandung kafein, seperti kopi dan teh, juga minuman bersoda. Pasalnya, minuman ini cenderung menimbulkan gas yang bisa menyebabkan perut kram dan diare. Selain itu, minuman berkafein bisa memperburuk keparahan gejala refluks asam lambung (GERD)
(Baca juga: 5 Minuman Rendah Kalori untuk Cegah Kegemukan)
Jadi, pilihlah minuman yang tidak bersoda dan tidak mengandung kafein, seperti teh herbal, susu, atau air putih. Atau jika Anda penggemar teh atau kopi dan sulit untuk menahannya, batasi asupannya sekitar satu atau dua gelas sehari.
Kalsium merupakan salah satu zat esensial yang diperlukan dalam tubuh, umumnya didapatkan dari susu atau keju. Namun, untuk orang dengan intoleransi laktosa, konsumsi produk berbahan dasar susu dapat menyebabkan diare, perut kembung dan kram.
Susu merupakan kelompok makanan yang sulit dicerna karena adanya kandungan laktosa. Bila laktosa tidak dicerna dengan benar, hal ini dapat menyebabkan perut kembung.
Bakteri baik probiotik yang ada di dalam usus terbukti memiliki segudang manfaat untuk kesehatan pencernaan, salah satunya adalah membantu meringankan iritasi usus besar dan diare. Karena itulah, Anda bisa mengonsumsi probiotik dari suplemen atau dengan makan yoghurt. Untuk hasil yang maksimal, konsumsi yoghurt setiap hari ketika sakit maag Anda kambuh sampai empat minggu setelahnya.
Artikel ini pernah tayang di hellosehat.com. Baca artikel sumber.
Penulis | : | |
Editor | : | hera sasmita |
KOMENTAR