Perompak terkaya di dunia ini tidak bisa ditangkap saat dia hidup. Bahkan, setelah mati pun, upaya penemuannya masih dilakukan hingga saat ini.
Samuel ‘Black Sam’ Bellamy tenggelam bersama kapalnya, Whydah, dan 140 krunya, dalam sebuah badai besar di lepas pantai Cape Cod pada 1717.
Bangkai kapal Whydah ditemukan pada 1984. Para penjelajah lalu menggali berbagai artefak dari kapal, seperti bel dan plakat kuning kecilnya. Namun, tidak ada tanda-tanda dari Black Sam.
(Baca juga: Peninggalan Suku Maya Ditemukan di Gua Bawah Laut Terbesar di Dunia)
Tahun lalu, para peneliti melihat tulang manusia yang menonjol dari sekumpulan pasir dan limbah yang menempel di bangkai kapal. Mungkinkah itu tulang milik Black Sam?
Minggu ini, para arkeolog di Whydah Pirate Museum mengekstrak tulang paha kuno dengan berat 1,6 kilogram tersebut. Sementara para peneliti dari University of New Haven menguji DNA tulang itu – dengan harapan bisa cocok dengan DNA dari keturunan Black Sam yang masih hidup.
Ya, mungkin kedengarannya sedikit mirip dengan salah satu alur cerita film. Di Pirates of the Carribean, kerangka bajak laut di masa lampau terungkap jati dirinya di bawah keanggunan cahaya bulan (namun, pada masa kini dibuktikan dengan analisis genetik).
Kedua tim itu sangat serius. Mereka yakin tulang tersebut milik Black Sam karena ditemukan di dekat pistol yang diduga miliknya. Namun, ada kemungkinan tulang tersebut milik bajak laut yang kurang terkenal.
Belum diketahui apakah tulang ini memiliki DNA yang cukup untuk dianalisis. “Terendam selama beberapa waktu lamanya merupakan nilai tambah karena tidak terpapar udara. Oksigen merupakan penyebab kerusakan DNA,” papar Claire Glynn, salah satu anggota tim peneliti.
(Baca juga: Ilmuwan Temukan \'Danau Maut\' di Teluk Meksiko)
Saat Black Sam tenggelam bersama awak kapalnya, ia baru berusia 28 tahun. Meskipun begitu, tugas singkatnya dalam merompak membawa kesuksesan dalam waktu cepat.
Ini meliputi 53 kapal yang berhasil di tangkap. Juga 5 ton emas, gading, dan harta karun lain yang disimpan di dalam Whydah. Dengan itu, Black Sam dikenal sebagai bajak laut terkaya dalam sejarah. Kekayaannya kira-kira mencapai 120 juta dollar AS (Rp1,6 triliun).
Apabila beruntung – jika DNA tulang cocok dengan keturunannya – maka bajak laut ini berhak menerima penghargaan terakhirnya. Timothy Palmbach, ahli forensik, mengatakan, akan memulangkan tulangnya ke tempat kelahirannya, Inggris, agar bisa dikubur dengan layak.
“Jika itu memang benar-benar Bellamy, saatnya membawa dia pulang,” pungkasnya.
Penulis | : | |
Editor | : | hera sasmita |
KOMENTAR