The Australian Reptile Park berhasil membuahkan laba-laba jantan raksasa. Tidak hanya menjadi yang paling beracun di Australia, tapi juga seluruh dunia.
Laba-laba ini sangat besar sehingga tim Reptile Park memberikan nama Colossus. Jaring corongnya sangat berbahaya. Racun laba-laba ini bisa membunuh manusia dewasa dengan mudah.
Antivenom
Racunnya yang mematikan ternyata sangat berharga -- digunakan para peneliti untuk membuat antivenom. Itulah sebabnya, daripada dibunuh, Colossus dibawa ke Australian Reptile Park, tempat ‘pemerahan’ racun di Australia.
Para peneliti mengekstrak racun laba-laba tanpa membunuhnya. Racun-racun tersebut lalu dikirim ke laboratorium untuk memproduksi antivenom.
(Baca juga: Aragog, Laba-laba dalam Serial Harry Potter Ditemukan di Dunia Nyata)
Laba-laba corong ini berbahaya bagi primata dan serangga. Ini merupakan evolusi unik yang kurang menguntungkan. Sebab, primata sebenarnya bukan mangsa utamanya. Meskipun begitu, ia bisa dieksploitasi untuk menciptakan antivenom.
Kelinci, yang tidak terpengaruh oleh gigitan laba-laba, diinjeksi dengan racun tersebut. Sistem kekebalan tubuhnya lalu memproduksi antibodi tanpa membahayakan nyawa kelinci.
Selanjutnya, antibodi tersebut ‘dipanen’ untuk menciptakan antivenom yang menetralkan racun laba-laba pada manusia yang tergigit.
Januari dan Februari merupakan waktu puncak untuk bertemu laba-laba corong saat ia sedang berkeliaran mencari pasangan. Mereka terkadang bersembunyi di tempat tinggal manusia. Terutama pada lokasi yang lembap dan dingin. Misalnya, sepatu, tempat menjemur pakaian dan tumpukan kayu bakar.
Penulis | : | |
Editor | : | hera sasmita |
KOMENTAR