Mantan agen ganda Rusia yang tinggal di Inggris berada dalam kondisi kritis setelah diduga terkena zat tak dikenal.
Mantan agen tersebut diidentifikasi sebagai Sergei Skripal (66). Dia mendapat perawatan intensif di rumah sakit pada Minggu (4/3/2018) bersama dengan seorang perempuan tidak dikenal, di Salibury, Inggris –– belakangan disebut sebagai Yulia Skripal (33), anak Sergei Skripal.
Beberapa laporan berita mengklaim, mereka telah terpapar opioid yang mematikan. Asisten kepala kepolisian Wiltshire, Craig Holden mengatakan, keduanya berada dalam perawatan intensif sambil menunggu tanggapan dari pihak berwenang lainnya.
Baca juga: Horor, Ribuan Makhluk Laut Mati Terdampar di Pantai Inggris
"Kami melakukan penyelidikan ekstensif untuk menentukan penyebab kedua orang ini jatuh pingsan dan mengetahui apakah ini terkait aktivitas kriminal," katanya.
Holden mengatakan, petugas menerima panggilan telepon dari masyarakat sekitar pukul 16.15, Minggu lalu. "Mereka diduga terpapar zat yang tidak diketahui. Kini keduanya dalam kondisi kritis," ucapnya.
Skripal merupakan mantan intelijen militer Rusia. Dia dijatuhi hukuman 13 tahun penjara di Rusia pada 2006 atas tuduhan melakukan mata-mata untuk Inggris.
Dia mendapatkan perlindungan di Inggris, setelah pertukaran mata-mata antara Amerika Serikat dan Rusia pada 2010.
Kemudian, Skripal diterbangkan ke Inggris, di mana dia tetap membaur dengan masyarakat selama 8 tahun terakhir.
Pada Senin (5/3/2018), polisi menyatakan telah menemukan seorang pria dan perempuan yang ditemukan dalam keadaan tidak sadar di bangku, di sebuah pusat perbelanjaan.
Sebelumnya, mantan agen mata-mata Rusia, Alexander Litvinenko, juga meninggal karena diracun pada 2009 di London.
Penyelidikan oleh Inggris menemukan kemungkinan Presiden Rusia Vladimir Putin menyetujui pembunuhan terhadap mantan agennya.
Baca juga:
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | dian prawitasari |
KOMENTAR