Menurut Lisa Moscovitz, R.D., ahli gizi sekaligus pendiri NY Nutrition Group, garam tidak bekerja sendirian dalam membuat berat badan bertambah, seperti dilansir dari Women’s Health. Faktanya, makanan asin biasanya juga banyak mengandung lemak dan gula, contohnya pada keripik, sosis, dan kornet.
Saat Anda makan makanan asin, maka otomatis kandungan lemak dan gula dalam tubuh Anda akan bertambah sehingga berat badan Anda akan ikut naik lebih cepat.
Dalam sehari, berapa banyak garam yang boleh dikonsumsi?
Kalau Anda sedang berusaha menurunkan berat badan, sebaiknya hindari konsumsi makanan asin dan makanan kemasan yang tinggi garam. Ketimbang menambahkan banyak garam agar makanan menjadi lebih gurih, gunakan bumbu lainnya seperti bawang putih atau lada hitam yang memberikan rasa asin yang lebih alami. Semakin banyak rasa yang Anda tambahkan, maka semakin sedikit garam yang Anda butuhkan.
(Baca juga: Perlukah Minum Suplemen Vitamin Setiap Hari?)
Walau begitu, bukan berarti Anda tidak boleh mengonsumsi garam sama sekali. Menurut Kementerian Kesehatan, batas maksimal dari makan garam dalam satu hari adalah 1 sendok teh atau setara dengan 5 gram (2000 miligram natrium) untuk orang dewasa. Sementara untuk usia yang lebih muda atau anak-anak, maka kebutuhan garam per harinya tentu lebih sedikit dari orang dewasa.
Jangan lupa untuk selalu membaca label informasi gizi pada kemasan yang dapat membantu Anda mengendalikan kadar garam. Untuk mengetahui berapa kadar garam dalam makanan kemasan, Anda bisa melihat kandungan natrium pada produk tersebut. Pilihlah jenis makanan yang kadar natriumnya rendah atau bahkan tidak ada sama sekali.
Sebagai gantinya, Anda juga bisa memilih bahan makanan alami yang rendah natrium, seperti buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan yang tentunya lebih sehat untuk Anda.
Artikel ini pernah tayang di hellosehat.com. Baca artikel sumber.
Source | : | Hellosehat.com |
Penulis | : | Zika Zakiya |
Editor | : | hera sasmita |
KOMENTAR