Dalam rangka memperingati Hari Bumi dan mendukung Kelender Event Kabupaten Kepulauan Selayar, Balai Taman Nasional Taka Bonerate, Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) dan Dinas Kepariwisataan menyelenggarakan kegiatan Kemah Konservasi dan Jambore Selam di Pulau Tinabo TN. Taka Bonerate. Event tersebut berlangsung selama 4 (empat) hari yaitu pada tanggal 25-28 April 2018.
Pada kali kedua pelaksanaannya, peserta kegiatan Kemah Konservasi kali ini sebanyak 250 orang yang terdiri dari UPT. KLHK Se Sulsel, Kepala Balai Besar Lore Lindu Sulawesi Tengah, pramuka Saka Wanabakti, Organisasi Pemerintahan Daerah Kep. Selayar, penggiat lingkungan, Kelompok Pencinta Alam (KPA), Lembaga Sosial Masyarakat (LSM), WWF, WCS, Operator Wisata, TNI, Polri.
Sementara itu, kegiatan Jambore Selam sendiri diikuti sebanyak 30 orang yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, Malaysia hingga Prancis.
"Peserta tahun ini sebanyak 250 orang dan berasal dari Kepulauan Selayar sebagai tuan rumah, Makassar, Luwu Banggai, Jakarta, Jogjakarta, Bandung, Karawang, Duri, Malaysia, dan Perancis," terang Ketua Panitia, Fahmi Syamsuri dalam laporan singkatnya. Ada dua orientasi lokasi kegiatan, yaitu di P. Tinabo dan P. Rajuni.
Dialog Interaktif Pengelolaan Sampah, Kampanye Pengelolaan Sampah Pesisir dan Plastik, Transplantasi Karang, Penanaman Pohon di P. Tinabo (Hijaukan Tinabo), Release Tukik, Coaching Clinic Penyelaman Ramah Lingkungan, Beach CleanUp, Underwater CleanUp, Fun Dive, Pemilihan Duta Karang 2018, Senam Sehat.
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kepariwisataan Kepulauan Selayar Andi Abdur Rahman kemudian acara dilanjutkan dengan penampilan tarian dari SDI Latondu dan Manca\' Pa\'dang Desa Rajuni. Usai pembukaan, acara dilanjutkan dengan coaching clinic bersama CCRES (Dr. Anna Phelan, Australia, LIPI (Firman) dengan materi Ocean Plastik dan materi Penyelaman yang Ramah Lingkungan oleh POSSI (Zul Janwar) yang dipandu oleh Bayu dari National Geographic Indonesia.
Selain coaching clinic, ada beberapa rangkaian acara yang lain. Diantaranya adalah transplantasi karang, fun dive and clean up, pemilihan duta karang yang dihadiri Duta Wisata Provinsi Sulawesi Selatan, bersih pantai dan kampanye pengelolaan sampah pesisir dan plastik oleh Syamsuhartien dari Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Selayar dan CCRES di Pulau Rajuni.
Keesokan harinya (27/04) dilanjutkan kegiatan penanaman "Sebuah Nama Untuk Hijaukan Tinabo" dan sorenya melepaskan tukik di Bungin Tinabo sambil peserta menikmati keindahan saat matahari kembali ke peraduannya.
Selain itu, event ini juga dimanfaatkan warga pulau menampilkan seni musik dan tari pada malam hari sebagai pengisi acara. "Mereka sangat antusias, baik sebagai penonton maupun penampil, jumlah mereka sekitar 200 sampai 300-an orang setiap malam dengan perjalan yang cukup jauh dr pulau-pulau di sekitar Tinabo, yang masih di dalam kawasan TN.TBR," ujar Faat Rudhianto yang ditemui di sela acara penutupan.
Penulis | : | |
Editor | : | je |
KOMENTAR