Baca Juga: Antivaksin Abad ke-18: Bayangkan Anak yang Divaksin Berubah Jadi Sapi
Baca Juga: Infeksi dan Vaksinasi Menghasilkan Antibodi Varian COVID-19 Lebih Baik
Baca Juga: Lima Acara Keagamaan yang Jadi Klaster Besar Penularan Virus Corona
Untuk diketahui, sebuah studi sebelumnya oleh Valenta dan rekan telah menemukan bahwa sekitar 20 persen dari mereka yang pulih dari covid-19 gagal membentuk antibodi spesifik dan dengan demikian berisiko terus-menerus mengalami infeksi berulang.
Pengembangan vaksin covid-19 dari Austria ini sebagian besar terinspirasi oleh pengalaman puluhan tahun dalam desain vaksin alergi. Pekerjaan sebelumnya pada vaksin alergi dan uji klinis yang juga dilakukan dengan vaksin alergi berbasis antigen telah menunjukkan keamanan, bahkan ketika digunakan berulang kali.
"Data kami memberi kami alasan untuk berharap bahwa antigen vaksin berbasis protein yang siap diproduksi ini akan efektif terhadap semua varian SARS-CoV-2 yang diketahui hingga saat ini, termasuk omicron," kata Valenta.
"Vaksin ini dirancang untuk memungkinkan suntikan berulang untuk membangun kekebalan sterilisasi yang berkelanjutan, cocok untuk digunakan di semua kelompok usia dan risiko," imbuhnya.
Menurutnya, vaksin baru ini tampaknya lebih unggul daripada vaksin yang tersedia saat ini dalam hal menginduksi antibodi penetralisir. Untuk selanjutnya, jika memungkinkan, uji klinis pertama yang diperlukan untuk persetujuan dapat dilakukan tahun ini.
Source | : | Medical University of Vienna News,Allergy |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR