Mingren menyebutkan, “Ini adalah kekalahan paling memalukan bagi Spanyol, dan Cortes sendiri terluka selama melarikan diri dari Tenochtitlan.”
Untuk mengantisipasi kembalinya Spanyol, Cuitláhuac mulai melakukan persiapan yang diperlukan untuk menghadapi mereka. Salah satu hal yang harus dia lakukan adalah membangun dan membentuk aliansi dengan kota-kota di sekitar Tenochtitlan.
Baca Juga: Mulai dari Mengiris Organ hingga Kanibalisme, Ritus Ngeri Aztec
Baca Juga: Keseharian Calon Prajurit Suku Aztec, Digantung Jika Lakukan Salah
Baca Juga: Kerangka Anak Dari Ritual Pengorbanan Aztec Ditemukan di Kuil Kuno
Selain itu, Cuitláhuac harus memastikan negara jajahan Aztec mempertahankan kesetiaan mereka, dan mencegah mereka membelot ke pihak Spanyol. Penguasa beberapa kota Aztec, yang sebenarnya adalah boneka Spanyol, harus disingkirkan. Penguasa ‘boneka’ harus diganti dengan mereka yang setia kepada Cuitláhuac.
Namun pengaturan yang dilakukan Cuitláhuac tidak berhasil. Misalnya, kaisar gagal meyakinkan Tlaxcalans untuk memutuskan aliansi mereka dengan Spanyol. Sebagai sekutu asli utama Spanyol, Cortes akan mendapat pukulan telak jika Cuitláhuac berhasil meyakinkan Tlaxcalans untuk memutuskan aliansi ini.
Selain itu, Cuitláhuac terpaksa membagi pasukannya menjadi dua, karena beberapa negara jajahan Aztec mengambil kesempatan untuk memberontak. “Ini menyebabkan konsentrasi terbagi,” Mingren menambahkan.
Cuitláhuac tidak dapat melakukan perlawanan terhadap Spanyol ketika mereka berada dalam kondisi terlemah, setelah mundur dari Tenochtitlan.
Kematian dini Cuitláhuac pada Oktober 1520 menjadi peristiwa paling menyedihkan yang menimpa suku Aztec. Ini terjadi tidak lama sebelum Tenochtitlan dikepung oleh Spanyol.
Kepemimpinan dilanjutkan oleh Cuauhtemoc, keponakan Cuitláhuac. Ia menjadi huey tlatoani yang baru. Sayangnya, selama masa pemerintahannya, Tenochtitlan akhirnya jatuh ke tangan Spanyol.
“Kekalahan ini pun mengakhiri Kekaisaran Aztec, membuat Cuauhtemoc menjadi kaisar terakhir dari Aztec,” imbuh Mingren.
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR