Lebih lanjut, para peneliti meyakini bangsawan akan makan makanan berbasis sereal. Melansir dari Daily Mail, jamuan makan mewah sesekali ini juga menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi mereka.
Perjamuan akan menjadi acara di luar ruangan yang mewah. Seluruh lembu dipanggang di lubang besar, seperti yang didapat dari penggalian di Anglia Timur.
Baca Juga: Timbunan Terbesar Koin Emas Anglo-Saxon Ditemukan, Penemunya Dipenjara
Baca Juga: Godly Butchery: Penyiksaan Terkejam dari Abad Pertengahan di Inggris
Baca Juga: Sejarah Penuh Darah Berlian Terkutuk Kooh-i-Noor yang Dimiliki Inggris
“Sejarawan umumnya berasumsi bahwa pesta abad pertengahan hanya untuk elit,” tutur Tom Lambert.
“Namun daftar makanan menunjukkan bahwa bahkan jika Anda memperbolehkan selera makan yang besar, 300 orang atau lebih pasti telah hadir. Itu artinya pasti banyak petani biasa yang ada di sana, dan ini memiliki implikasi politik yang besar,” tambahnya.
Adapun raja-raja pada periode ini, termasuk Rædwald, raja Anglia Timur awal abad ketujuh yang mungkin dimakamkan di Sutton Hoo, diperkirakan telah menerima pemberian makanan. Dalam bahasa Inggris Kuno dikenal sebagai feorm atau sewa makanan, dari petani bebas di kerajaan mereka.
Sering diasumsikan feorm adalah sumber utama makanan untuk rumah tangga kerajaan dan bahwa tanah raja sendiri memainkan peran pendukung kecil yang terbaik. Saat kerajaan berkembang, diasumsikan juga sewa makanan dialihkan oleh hibah kerajaan untuk menopang elit yang lebih luas. Membuat mereka semakin berpengaruh dari waktu ke waktu.
Kendati demikian, Lambert mempelajari penggunaan kata feorm dalam konteks yang berbeda. Termasuk wasiat aristokrat, dan menyimpulkan bahwa istilah tersebut merujuk pada pesta tunggal dan bukan bentuk pajak primitif. Hal ini penting karena sewa makanan tidak memerlukan keterlibatan pribadi dari seorang raja atau bangsawan, dan tidak ada rasa hormat kepada para petani yang berkewajiban untuk menyediakannya.
Source | : | BBC,Daily Mail |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR