Nationalgeographic.co.id—Merpati batu atau merpati karang adalah burung peliharaan tertua di dunia. Mereka disebutkan dalam hieroglif Mesir.
Beberapa penelitian mengatakan bahwa domestikasi burung merpati batu mungkin terjadi hampir 10.000 tahun yang lalu. Burung-burung itu telah digunakan dalam berbagai keadaan seperti pembawa pos, hewan suci, hewan peliharaan, dan makanan.
Yang paling terkenal, merpati digunakan selama perang sebagai pembawa pesan. Mereka membawa banyak pesan penting yang membantu menyelamatkan banyak nyawa manusia, dengan beberapa hewan bahkan dianugerahi medali untuk jasa mereka.
Mereka juga digunakan dalam proyek pelatihan seperti Project Pigeon, program sukses yang dipimpin oleh B.F. Skinner, psikolog Amerika Serikat. Proyek ini mencoba dan melatih tiga burung untuk menjadi pilot. Namun, proyek ini akhirnya ditinggalkan dan merpati tidak pernah digunakan dalam perang.
Merpati kota bersarang di rongga gedung-gedung yang tinggi. Jika Anda dapat menemukan sarang itu dan mengintip ke dalamnya, Anda mungkin cukup beruntung untuk menemukan bayi merpati. Jangka waktu merpati muda di dalam sarang sangat singkat, yakni 25 hingga 32 hari setelah menetas.
Merpati yang dipelihara oleh penghobi sering ditempatkan di loteng atau di kandang yang dibuat khusus di taman, gudang, atau halaman belakang. Adapun merpati yang dibiakkan untuk daging mungkin berada di lingkungan industri yang lebih besar, mirip dengan ayam.
Merpati muda disebut-sebut sebagai squab (burung dara muda) di dunia kuliner. Mereka biasanya berusia 4 minggu, beratnya sekitar 340-397 gram, dan seringkali terlalu muda untuk terbang.
Merpati kota adalah omnivora dan akan memakan tumbuhan dan daging, dan mereka tersebar luas sehingga komposisi makanannya bergantung pada lokasi. Biasanya, makanan mereka adalah bahan nabati, dengan sesekali cacing tanah, serangga, dan siput. Namun, di lokasi kota, mereka diketahui memakan sisa makanan yang berserakan. Merpati memiliki makanan yang begitu luas karena tubuh mereka beradaptasi dengan sangat baik.
Bayi merpati diberi susu merpati. Ini adalah zat regurgitasi semi padat yang disediakan oleh induk mereka. Mereka biasanya memakan ini dalam beberapa hari pertama sebelum mereka disapih ke biji-bijian dan makanan lainnya.
Banyak penduduk kota yang kerap memberikan roti kepada merpati. Apakah itu baik? Merpati bisa makan roti, tetapi itu tidak boleh menjadi bagian dari keseluruhan makanan mereka.
Baca Juga: Foto-foto Aerial dari Tahun 1907 Ini Dipotret oleh Burung Merpati
Baca Juga: Merpati Bertenaga Uap Asal Yunani Kuno, Jadi Robot Pertama di Dunia
Baca Juga: Unik, Burung Kondor California Bisa Berkembang Biak Tanpa Kawin
Baca Juga: Penemuan Dua Spesies Baru Burung di Pegunungan Meratus, Kalimantan
Sebelum Anda pergi keluar dengan sekantong roti, berhati-hatilah karena beberapa dewan lokal memperingatkan praktik tersebut karena dapat menimbulkan lebih banyak masalah. Beberapa jenis roti tidak menyediakan semua unsur nutrisi yang dibutuhkan merpati dan dapat menyebabkan kekurangan gizi pada unggas.
Selain itu, memberi makan roti secara umum dapat menyebabkan burung berkumpul di suatu daerah, menyebabkan masalah kotoran burung dan dapat menumpulkan perilaku mencari makan alami merpati.
Daging dan Telur Merpati
Daging merpati adalah bahan makanan yang mungkin Anda lihat di program TV makanan petualangan atau di restoran kelas atas. Sebagaimana dikutip dari IFLScience, merpati yang diternakkan untuk dimakan dapat menghasilkan daging berkualitas tinggi dan lezat, dengan daging squab yang lebih muda lebih disukai. Burung yang lebih muda biasanya memiliki tekstur yang lembut dan rasa yang lembut.
Meski lebih sulit dipanen daripada telur ayam, telur merpati juga dianggap sebagai makanan lezat di beberapa belahan dunia. Berabad-abad yang lalu, telur merpati ditemukan di piring dalam jamuan makan mewah di istana kerajaan kuno. Telur yang dimasak dianggap memiliki tekstur yang memikat dan memiliki permukaan yang halus dan melenting serta aroma yang lebih kaya dari telur ayam.
Telur merpati juga digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok dan disebut "ginseng hewan". Sebab, telut ini dapat digunakan untuk "membentengi ginjal" dan dianggap dapat memperbaiki kondisi kulit dan mendorong aliran energi ke seluruh tubuh.
Jadi, apa saja informasi baru soal merpati yang Anda ketahui dari tulisan ini?
Source | : | IFLScience.com |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR