Nationalgeographic.co.id—Pandemi telah membuat banyak perubahan pada sektor pendidikan dan pekerjaan. Para siswa mengalami penurunan kemampuan belajar dan pengetahuan akibat keterbatasan ruang dan waktu belajar selama pandemi. Banyak pengusaha mengalami penurunan laba akibat pembatasan sosial dan bahkan banyak pekerja kehilangan pekerjaan akibat ketidakstabilan ekonomi di masa pagebluk ini.
Kegiatan belajar-mengajar kini banyak beralih ke digital. Begitu pula berbagai kegiatan yang terkait perekonomian yang tentunya menyangkut pekerjaan banyak orang.
Kantor Dagang dan Industri Indonesia (KADIN Indonesia), sebagai penyelenggara Presidensi B20 Indonesia, menyoroti isu ini dengan menggelar forum diskusi virtual terkait masa depan pendidikan dan pekerjaan di era digitalisasi. Forum diskusi yang menjadi rangkaian side event B20 Indonesia ini digelar pada Jumat, 27 Mei 2022.
Forum diskusi ini dihadiri oleh sejumlah tokoh dari berbagai institusi dan organisasi untuk ikut memberikan sumbangan pemikiran bagaimana membangun peta jalan dunia pendidikan dan pekerjaan di era transisi digital. Diskusi virtual ini dilatarbelakangi isu yang menjadi perhatian B20 melalui Future of Work and Education Task Force, terkait digitalisasi yang telah mendorong percepatan pemanfaatan teknologi di berbagai sektor, termasuk dunia pendidikan.
B20 Indonesia Future of Work and Education Task Force memiliki fokus kerja untuk memberikan rekomendasi kebijakan bagi negara-negara G20. Rekomendasi kebijakan yang diberikan bertujuan untuk mendorong kemampuan lembaga pendidikan dan sektor bisnis dalam berkolaborasi agar mampu beradaptasi dengan metode baru dunia pendidikan berbasis teknologi digital.
Pandemi yang telah berlangsung sejak dua tahun lalu, semakin mempercepat perubahan sistem pendidikan global. Pembelajaran jarak jauh menggunakan teknologi menjadi kian lumrah di tengah restriksi dan pembatasan pergerakan manusia sebagai dampak pandemi COVID-19. Namun tak bisa dipungkiri akselerasi penggunaan teknologi digital masih belum maksimal.
Pemerataan pemanfaatan teknologi masih menjadi masalah global yang mengemuka antara negara maju dan berkembang. Di antaranya terkait masalah ketidaksiapan infrastruktur, keterbatasan sarana prasarana belajar yang berbasis teknologi digital, hingga isu literasi di sektor pendidikan yang perlu diakselerasi.
Baca Juga: Metaverse: Dunia Virtual dalam Digital. Apakah Kita Membutuhkannya?
Baca Juga: Pandemi Berikutnya Datang Karena Perubahan Iklim Tak Terhindari
Baca Juga: Kisah Pandemi Kolera yang Menghancurkan Kanada di Tahun 1832
Ketua B20 Future of Work and Education Task Force, Hamdhani D. Salim, mengatakan teknologi yang menjadi penggerak ekonomi digital, menjadi salah satu fokus yang perlu menjadi perhatian karena terkait permasalahan pendidikan. Pendidikan adalah fondasi menciptakan tenaga kerja yang siap menghadapi era pekerjaan di masa akan datang. Pemerataan akses teknologi digital yang inklusif menjadi isu krusial Presidensi B20 Indonesia.
"Saat ini problemnya, ada pada ketimpangan infrastruktur digital antara negara maju dan berkembang, termasuk soal pembiayaan, kesiapan perusahaan, literasi digitalnya termasuk soal akses pengetahuan atau pendidikan," kata Hamdhani D. Salim.
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR