Analisis MR nonlinier mengkonfirmasi efek ambang batas 25-hidroksivitamin D pada demensia, dengan risiko yang diprediksi 54 persen lebih tinggi untuk peserta pada 25 nmol/L dibandingkan dengan 50 nmol/L. Namun, 25-hidroksivitamin D tidak terkait dengan hasil neuroimaging atau risiko stroke dalam analisis MR.
"Temuan kami penting untuk pencegahan demensia dan menghargai kebutuhan untuk menghapuskan kekurangan vitamin D," kata Profesor Hyppönen.
"Memang, dalam populasi Inggris ini kami mengamati bahwa hingga 17 persen kasus demensia mungkin telah dihindari dengan meningkatkan kadar vitamin D agar berada dalam kisaran normal."
Secara keseluruhan, rincian hasil penelitian yang didapatkan adalah sebagai berikut:
Namun demikian, lanjutnya, studi MR yang lebih besar diperlukan untuk mengkonfirmasi kausalitas untuk hubungan yang diusulkan antara konsentrasi 25-hidroksivitamin D dan morfometri otak.
"Hasil MR kami menunjukkan tidak ada hubungan yang jelas dengan stroke, sedangkan hubungan kausal dengan risiko demensia memberikan peluang penting untuk pencegahan," katanya.
Source | : | American Journal of Clinical Nutrition,University of South Australia Press |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR