Nationalgeographic.co.id—Rambut beruban seringkali dikaitkan dengan bertambahnya usia, umumnya orang-orang yang berusia di atas 40 tahun akan mulai memiliki uban. Dari sejumlah penelitian, rambut manusia berubah warna hasil dari pengurangan pigmen. Sedangkan rambut putih tidak memiliki pigmen, tapi mengapa hal itu terjadi masih menjadi misteri.
Untuk memecahkan misteri tersebut, para ilmuwan terus menyelidiki mengapa rambut berubah menjadi abu-abu hingga putih. Pada waktunya, hampir semua orang rambutnya akan berubah menjadi abu-abu dan memutih.
Peluang rambut manusia berubah warna mejadi abu-abu hingga putih meningkat 10-20 persen setiap dekade setelah 30 tahun. Prosesnya tersebut berlanjut bahkan hingga semua helai rambut menjadi putih.
Melansir laman Library of Congress, ternyata berdasarkan hasil penelitian selama ini, telah diketahui, bahwa sebenarnya warna asli rambut kita memang berwarna putih. Tapi rambut kemudian mendapatkan warna alami dari jenis pigmen yang disebut melanin.
Pembentukan melanin dimulai sebelum kelahiran. Warna alami rambut kita tergantung pada distribusi, jenis dan jumlah melanin di lapisan tengah batang rambut atau korteks.
Untuk diketahui, rambut manusia hanya memiliki dua jenis pigmen, yang pertama gelap (eumelanin) dan yang kedua adalah terang (phaeomelanin). Mereka berbaur bersama untuk membuat berbagai warna rambut.
Melanin terdiri dari sel-sel pigmen khusus yang disebut melanosit yang terdapat pada lubang di permukaan kulit tempat rambut tumbuh (folikel). Setiap rambut tumbuh dari satu folikel.
Saat rambut sedang dibentuk, melanosit menyuntikkan pigmen melanin ke dalam sel yang mengandung keratin. Keratin adalah protein yang membentuk rambut, kulit, dan kuku kita.
Selama bertahun-tahun, melanosit terus menyuntikkan pigmen ke dalam keratin rambut, memberinya warna. Seiring bertambahnya usia, produksi melanin berkurang. Rambut menjadi abu-abu dan akhirnya putih.
Jadi mengapa rambut kita menjadi abu-abu atau putih? Desmond Tobin, profesor biologi sel dari University of Bradford di Inggris, mengatakan, kemungkinannya adalah bahwa folikel rambut memiliki "jam melanogentik" yang memperlambat atau menghentikan aktivitas melanosit.
Sehingga hal itu mengurangi pigmen yang diterima rambut kita. "Ini terjadi tepat sebelum rambut akan rontok atau mulai rontok, sehingga akarnya selalu terlihat pucat," kata Tobin.
Source | : | Library of Congress,Harvard Health Publishing |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR