Lodewycksz juga mencatat bahwa di Banten terdapat perahu yang memiliki cadik dan juga yang tak bercadik. Kedua jenis perahu itu dipakai untuk mengadakan patroli laut. "Mereka bertugas untuk menjaga keamanan laut," terusnya.
Selain itu, kapal-kapal itu digunakan untuk mencegah apabila ada barang-barang yang keluar tanpa membayar cukai. Kapal-kapal patroli ini memiliki atap, seperti kapal-kapal yang digunakan untuk berekreasi (speelbarken).
Lebih menakjubkan lagi, Banten memiliki sebuah perahu lesung kecil yang bisa berlayar dengan sangat cepatnya. Lodewycksz menyebut bahwa tidak diketahui tentang kegunaannya, namun, merupakan hal yang menakjubkan bagi orang-orang Belanda.
Catatan-catatan ini diteruskan dan dilaporkan sebagai dokumen VOC, menandai interaksi para kompeni dengan Banten selama pelayaran dan perniagaan pada abad ke-17 hingga kebangkrutannya pada 1799.
Source | : | Pelayaran dan Perniagaan Nusantara (2017) |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR