Fosil tersebut diawetkan sebagai bagian dan pasangan pada dua blok batuan, disebut sebagai blok A dan blok B. "Penemuan Eoscansor cobrensis merupakan tambahan yang signifikan untuk catatan fosil New Mexico, yang sudah termasuk yang paling kuat di negara ini," kata Lucas dan rekan.
Baca Juga: Usia Fosil dari 'Tempat Lahir Manusia' Lebih Tua Dari Perkiraan
Baca Juga: Temuan Fosil Ini Menunjukkan Bahwa Dinosaurus Memiliki 'Pusar Perut'
Baca Juga: Pertama Kalinya Ada Telur di dalam Telur dari Dinosaurus dan Reptil
Baca Juga: Thanatosdrakon amaru, Reptil Terbang yang Dijuluki Naga Kematian
Pertama, penemuan Eoscansor mendorong kembali pemahaman kita tentang kapan reptil mulai memanjat setidaknya 15 juta tahun. Karena sebelumnya reptil memanjat tertua yang diketahui berasal dari bebatuan berusia sekitar 290 juta tahun di Jerman.
Selain itu, penemuan ini menunjukkan bahwa reptil jauh lebih beragam dalam anatomi dan perilaku selama Periode Pennsylvania daripada yang diketahui sebelumnya.
"Banyak fitur anatomi dari kerangka fosil, terutama anggota badan, tangan, dan kaki, menunjukkan bahwa ia hampir pasti memanjat pohon. Giginya menunjukkan itu adalah predator yang kemungkinan memakan serangga," kata para arkeolog.
"Eoscansor cobrensis adalah pemanjat yang kecil dan sangat gesit, dan penemuannya kemungkinan berarti masih banyak lagi reptil pemanjat yang harus ditemukan."
Source | : | Annals of the Carnegie Museum,New Mexico Museum of Natural History and Science |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR