Nationalgeographic.co.id—Para ilmuwan telah menemukan harta karun berupa artefak di sepanjang Semenanjung Yucatán, Meksiko. Temuan tersebut telah mengungkap rahasia pesisir kuno Maya.
Antropolog Georgia State University Jeffrey Glover bersama Dominique Rissolo, seorang arkeolog maritim di Qualcomm Institute UC San Diego telah menemukan ribuan artefak. Temuan itulah yang membantu mereka menjelaskan orang-orang Maya kuno yang tinggal di sepanjang bentangan pantai.
Glover dan Rissolo bekerja dengan tim peneliti interdisipliner dan internasional untuk mengungkap wawasan baru tentang interaksi dinamis, antara proses sosial dan alam yang membentuk kehidupan bagi orang-orang Maya kuno ini selama 3.000 tahun terakhir.
Laporan mereka diterbitkan di Journal of Island and Coastal Archaeology dengan judul "The Proyecto Costa Escondida: Historical ecology and the study of past coastal landscapes in the Maya area."
Proyek mereka "Proyecto Costa Escondida," yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai proyek 'pantai tersembunyi', berfokus pada situs pelabuhan Maya kuno Vista Alegre dan Conil.
"Kami memilih nama proyek karena, pantai secara harfiah tersembunyi di balik hutan bakau. Kami telah mengarungi garis pantai dan Anda harus benar-benar mundur untuk sampai ke lokasi," kata Glover.
Wilayah ini terletak di sepanjang pantai utara Yucatan, beberapa jam dari tempat wisata populer seperti Cancun dan situs arkeologi terkenal seperti Chichen Itza dan Tulum.
"Apa yang luar biasa tentang wilayah studi kami adalah bahwa itu mewakili salah satu garis pantai yang paling tidak berkembang di Semenanjung Yucatan utara," kata Rissolo.
"Ketika mencoba memahami lanskap budaya maritim kuno yang disebut 'Riviera Maya', misalnya, perspektif Anda dikaburkan oleh resor lengkap, lapangan golf, dan taman hiburan. Pantai Laguna Holbox, di sisi lain, sebagian besar masih liar dan menawarkan pemandangan yang lebih bebas dari masa lalu kawasan itu."
Meskipun para sarjana Maya telah merujuk pemukiman pesisir dalam wacana yang lebih umum tentang lanskap masa lalu, lanskap pesisir jarang menjadi fokus eksplisit dari program penelitian.
Source | : | Island and Coastal Archaeology,George State University |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR