Nationalgeographic.co.id—Para ahli paleontologi telah menemukan situs prasejarah luar biasa yang berisi sisa-sisa hewan yang hidup di laut tropis, di ladang petani di Gloucestershire, Inggris. Salah satunya yang paling menarik adalah fosil ikan jurassic yang terawetkan sempurna.
Mereka menemukan fosil itu di bawah ladang yang digembalakan oleh jenis sapi Longhorn Inggris kuno. Fosil yang berusia sekitar 183 juta tahun ini terawetkan dengan sangat baik seperti membeku dalam waktu.
Fosil ini terkandung dalam batu gamping tiga dimensi yang terawetkan, sisa-sisa ikan, reptil laut purba, cumi-cumi, serangga langka, dan banyak lagi. Temuan ini telah diungkapkan untuk pertama kalinya oleh tim ahli paleontologi.
Fosil tersebut berasal dari lapisan batuan pedalaman yang terakhir kali tersingkap di Inggris lebih dari 100 tahun yang lalu. Temuan ini merupakan kesempatan unik untuk mengumpulkan fosil dari saat bagian kepulauan britania berada jauh di bawah air.
Situs yang baru ditemukan ini berada di Court Farm, Kings Stanley dekat Stroud, Gloucestershire dan ditemukan oleh Sally dan Neville Hollingworth. Mereka adalah suami istri, kolektor fosil yang aktif.
Mereka juga yang baru-baru ini menemukan sisa-sisa mamut di Taman Air Cotswold terdekat yang ditampilkan dalam film dokumenter BBC One “Attenborough dan Makam Mammoth” pada tahun 2021.
Dari lebih dari 180 fosil yang dicatat selama penggalian, salah satu spesimen yang menonjol adalah kepala ikan tiga dimensi. Fosil yang terawetkan sempurna itu milik Pachycormus, genus ikan bersirip pari yang telah punah.
Fosil ikan ini tertanam dalam lempengan batu gamping yang mengeras yang menyembul dari tanah liat. Terawetkan dengan sangat baik dan mengandung jaringan lunak, termasuk sisik dan mata.
Sifat 3 dimensi dari pose kepala dan tubuh spesimen sedemikian rupa sehingga para peneliti tidak dapat membandingkannya dengan penemuan lain sebelumnya.
"Analog terdekat yang bisa kita pikirkan adalah Big Mouth Billy Bass," kata Neville Hollingworth yang juga ahli geologi lapangan dari University of Birmingham dalam rilis media.
"Bola mata dan rongganya terawetkan dengan baik. Biasanya, dengan fosil, mereka terbaring rata. Tapi dalam kasus ini, itu diawetkan di lebih dari satu dimensi, dan sepertinya ikan itu melompat keluar dari batu," kata Hollingworth.
"Saya belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya," tambah Sally Hollingworth. "Anda bisa melihat sisik, kulit, tulang belakang -bahkan bola matanya masih ada."
Source | : | University of Manchester |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR