Nationalgeographic.co.id—Wabah penyakit Legiuner (Legionnaire) telah melanda kota Napa County, California, Amerika Serikat. Sejauh ini, satu orang telah meninggal dan setidaknya 11 orang lainnya jatuh sakit akibat penyakit ini. Tiga dari sebelas orang itu memerlukan perawatan medis di rumah sakit.
Bekerja sama dengan Departemen Kesehatan Masyarakat California dan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyaki Amerika Serikat (CDC), otoritas kesehatan masyarakat setempat mengambil sampel dari sekumpulan tangki air buatan manusia di daerah Napa. Mereka menemukan bakteri Legionella tingkat tinggi di menara pendingin di hotel Embassy Suites Napa Valley di California Boulevard. Sejak saat itu menara pendingin tersebut telah dimatikan untuk melindungi masyarakat.
Anehnya, bagaimanapun, tidak satu pun dari 12 orang yang terinfeksi penyakit itu tinggal di hotel tersebut. Hal ini menunjukkan penyelidikan masih belum mencapai akar masalah.
"Menemukan Legionella dalam satu sampel air adalah bagian penting dari teka-teki, tetapi kita harus terus menyelidiki menara pendingin dan sumber air lainnya di daerah wabah, karena biasanya menemukan lebih dari satu sumber," ujar Karen Relucio, Petugas Kesehatan Napa County, seperti dilansir IFLScience.
Penyakit Legiuner adalah infeksi paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Legionella. Bakteri ini tumbuh subur di tangki air hangat yang besar.
Orang-orang biasanya terinfeksi bakteri ini lewat air aerosol. Aerosol ini bisa berasal dari semprotan menara pendingin, unit AC, bak air panas, pendingin, air mancur dekoratif, dan sistem pipa bangunan besar.
Dengan demikian, wabah penyakit Legiuner sering terjadi di gedung-gedung yang menyimpan air untuk banyak orang. Salah satunya adalah hotel.
Bakteri Legionella dinamai setelah wabah parah pada tahun 1976. Wabah penyakit ini menjangkiti ratusan orang yang menghadiri konvensi Legiun Amerika di Hotel Bellevue-Stratford di Philadelphia.
Gejala penyakit Legiuner mirip dengan jenis pneumonia lainnya. Penyakit ini melibatkan campuran gejala yang tidak menyenangkan, mulai dari batuk, sesak napas, demam, nyeri otot, hingga sakit kepala.
Baca Juga: Wabah Hepatitis Akut pada Anak dan Penjelasan soal Adenovirus Tipe 41
Baca Juga: Sulit Dipahami, Ternyata Ada Bakteri yang Dapat Hidup Dalam Racun Ular
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR