Baca Juga: Mengulik Perjudian di Zaman Yunani Kuno, Romawi, dan Tiongkok Kuno
Baca Juga: Lucius Verus: Kaisar Romawi yang Doyan Judi dan Hiburan Malam
Baca Juga: Seperti Arisan, Orang Yunani Mengundi Pejabat: Bisakah untuk Pemilu ?
Gejala orang dengan perjudian kompulsif antara lain sering merasa malu dan berusaha mencegah orang lain tahu tentang masalah mereka. American Psychiatric Association mendefinisikan perjudian patologis sebagai memiliki 5 atau lebih gejala berikut:
1. Melakukan kejahatan untuk mendapatkan uang untuk berjudi.
2. Merasa gelisah atau mudah tersinggung ketika mencoba mengurangi atau berhenti berjudi.
3. Berjudi untuk menghindari masalah atau perasaan sedih atau cemas.
4. Berjudi dengan jumlah uang yang lebih besar untuk mencoba mengembalikan kerugian masa lalu.
5. Kehilangan pekerjaan, hubungan, pendidikan, atau peluang karier karena perjudian.
6. Berbohong tentang jumlah waktu atau uang yang dihabiskan untuk berjudi.
7. Melakukan banyak upaya yang gagal untuk mengurangi atau berhenti berjudi.
8. Perlu meminjam uang karena kerugian perjudian.
9. Perlu mempertaruhkan jumlah uang yang lebih besar untuk merasakan kegembiraan.
10. Menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan perjudian, seperti mengingat pengalaman masa lalu atau cara mendapatkan lebih banyak uang untuk berjudi.
Para bandar judi tampaknya tahu betul bahwa judi dapat menimbulkan ketagihan atau kecanduan pada banyak orang seperti itu. Hal itulah yang mereka nekad membuka tempat atau situs perjudian secara ilegal di negara yang telah melarang judi sekalipun.
Source | : | medlineplus.gov,britannica.com |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR