Nationalgeographic.co.id—Sampai pada akhir abad ke-18, anomali medis aneh bagi orang-orang yang selamat dari pukulan fatal atau komplikasi medis lainnya dipandang sebagai suatu keajaiban.
Kisah ini bermula pada tahun 1822, saat seorang pedagang muda Kanada bernama Alexis St. Martin secara tidak sengaja tertembak di perut. Martin datang ke Pulau Mackinac di Michigan untuk mendapatkan lebih banyak mantel bulu yang bisa dia jual.
Andrei Tapalaga menulis bahwa pada saat Martin tengah berjalan di dekat kolam, seorang pemburu yang sedang mencari bebek "secara tidak sengaja menembak Martin dari jarak yang sangat dekat."
Andrei menulisnya kepada History of Yesterday dalam sebuah artikel berjudul "The Man Who Lived With a Hole in His Stomach" yang diterbitkan pada 27 Oktober 2022. Beruntung, lokasi tertembaknya Martin dekat dengan rumah sakit militer.
"Pemburu bebek itu dengan cepat membawanya ke sana," imbuhnya. Akibat kurangnya kemajuan medis, luka tembak jarak dekat seperti itu dianggap fatal dan banyak ahli bedah hanya akan memompa pasien yang sekarat dengan morfin untuk meringankan kematiannya.
Luka tembak menembus perutnya, mematahkan beberapa tulang rusuknya dan juga merusak salah satu paru-parunya. Di rumah sakit militer, ia dirawat oleh Dr. William Beaumont yang melihat banyak luka fatal dalam karir medisnya.
"Dr. Beaumont secara heroik berhasil menyelamatkan Martin, tetapi dalam proses menghentikan pendarahan hebat, dia meninggalkan lubang yang cukup besar di perut Martin," lanjutnya.
Selama periode waktu itu, tidak ada yang namanya operasi plastik yang memungkinkan menutup bagian ini, jadi Martin harus belajar untuk bertahan hidup dengan sebuah lubang di perutnya.
Selain memiliki akses terbuka ke bagian dalam tubuhnya yang dapat menyebabkan infeksi parah, Martin memiliki masalah lain yang harus dihadapinya. "Sebagian besar dari apa yang akan dia makan akan keluar dari keseluruhan daripada dicerna," tulisnya lagi.
Ketika insiden itu terjadi, Martin baru berusia 28 tahun, cukup muda untuk sebagian besar lukanya sembuh dengan sendirinya. Setelah dua bulan luka menutup sekitar 70%, ukuran lubang di perutnya semakin mengecil.
Dr. Beaumont sangat lega melihat penyembuhan pesat dan meninggalkan lubang karena ini memberinya kesempatan untuk menganalisis sistem pencernaan Martin. Pada saat itu tidak banyak yang diketahui tentang sistem pencernaan.
Meski lukanya sudah hampir sembuh, Martin masih lemah dan membutuhkan lebih banyak waktu untuk pulih, waktu yang tepat bagi Dr. Beaumont untuk menganalisis sistem pencernaannya.
Source | : | History of Yesterday |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR