Lebih jauh lagi, karena klitoris mengandung saraf-saraf lain yang lebih kecil selain dua saraf dorsal, kemungkinan jumlah ujung saraf yang sebenarnya bahkan lebih tinggi daripada yang diidentifikasi oleh para peneliti.
Menurut Peters, temuan ini dapat membantu meningkatkan hasil prosedur phalloplasty dengan membantu para ahli bedah untuk lebih memilih ujung-ujung saraf untuk terhubung ke penis. Informasi ini juga dapat mengurangi kerusakan saraf yang tidak disengaja selama operasi vagina lainnya, sehingga meningkatkan fungsi seksual dan kualitas hidup pasien yang menjalani berbagai prosedur.
“Memahami klitoris dengan lebih baik dapat membantu semua orang, terlepas dari identitas gender mereka, tetapi penting untuk mengakui bahwa penelitian ini hanya mungkin tercipta karena adanya operasi-operasi yang menegaskan gender dan para pasien transgender (yang menjadi sukarelawan),” kata Peters.
“Ada sesuatu yang mendalam tentang fakta bahwa perawatan yang menegaskan gender menjadi lebih umum juga bermanfaat bagi bidang perawatan kesehatan lainnya. Pasang naik mengangkat semua perahu. Menindas atau membatasi perawatan kesehatan transgender akan merugikan semua orang,” ujarnya.
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR