Kali ini, Qin Shi Huang tidak menyerah. Dia memiliki panah sendiri. Dia akan pergi bersama mereka dan akan membunuh monster laut itu sendiri.
Xu Fu pasti gemetar saat dia berlayar bersama kaisar, mencari monster laut yang dia tahu tidak ada. Namun, dia mendapat keberuntungan. Belakangan, seekor ikan besar muncul dari air. Dia memanggil kaisar, memberitahunya bahwa monster laut yang menghalangi jalan.
Kaisar melepaskan panah ke binatang itu. Dalam hitungan detik, "monster laut" itu mati.
Dia menambahkan ukiran kedua pada batu yang telah dia tandai sebelumnya. "Datang ke Fu," tulisnya. "Membunuh satu ikan."
Ramuan keabadian yang tidak memperpanjang umur kaisar
Xu Fu berlayar untuk terakhir kalinya, berjanji akan pergi ke Pulau Penglai. Tidak ada alasan lagi yang bisa diberikan pada kaisar yang sudah habis kesabarannya itu. Jika ia kembali dengan tangan kosong lagi, kali ini ia pasti tidak akan selamat. Jadi Xu Fu berlayar ke timur dan tidak pernah kembali.
Dalam perjalanan pulang dari Pulau Zhifu, sang kaisar berhenti di sebuah istana di Hopei dan jatuh sakit parah. Dia meminum pil yang dijanjikan salah satu alkemisnya akan membuatnya hidup abadi.
Namun, apa yang sebenarnya mereka berikan kepadanya adalah pil merkuri beracun. Sang kaisar meminum dosis yang mematikan dan meninggal malam itu juga.
Itu adalah bencana. Kaisar tidak pernah repot-repot memilih ahli waris karena berharap untuk menjadi abadi.
Para pejabatnya berusaha menutupi kematian kaisar selama mungkin. Jenazahnya dikirim pulang dengan gerbong tertutup yang diapit gerobak berisi ikan busuk agar tidak ada yang mencium bau jenazahnya.
Baca Juga: Selidik Warna Tentara Terakota Penjaga Makam Kaisar Tiongkok
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | 1 |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR