Ketika sering terjadi konflik internal di Kesultanan Mataram Islam. Sebagai langkah antisipasi, Gubernur Jenderal VOC di Hindia Belanda Baron Van Imhoff membangun sebuah benteng yang fungsinya untuk mengawasi gerak-gerik penguasa Mataram yang berkedudukan di Surakarta. Benteng yang dibangung pada 1745 itu kemudian diberi nama Benteng Vastenburg.
Dilansir Kompas.com, di benteng ini dulunya bahkan sempat ada meriam yang diarahkan langsung ke Keraton Mataram.Tapi sayang, di akhir abad ke-20 Benteng Vastenburg terbengkalai dan berada dalam pusaran konflik kepemilikan. Hingga kemudian pada 2010, Benteng Vastenberg ditetapkan sebagai Situs Cagar Budaya dan direstorasi.
Pascakemerdekaan, Benteng Vastenberg pernah digunakan sebagai markas Tentara Nasional Indonesia (TNI). Sementara pada periode 1970 hingga 1980, benteng ini beralih fungsi lagi menjadi markas pusat Brigade Infanteri 6/Trisaksi Baladaya Konstrad untuk wilayah Karesidan Surakarta dan sekitar.
Setelah ditetapkan sebagai Situs Cagar Budaya, Benteng Vastenberg terus mengalami perbaikan dan sekarang sudah dibuka untuk umum. Nah, untuk pergi ke sana kita bisa menggunakan moda transporasi, salah satunya adalah KRL Jogja-Solo.
Untuk lebih jelasnya soal jadwal KRL Jogja-Solo, silakan klik di sini.
Penulis | : | Rahma Imanina Hasfi |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR