Nationalgeographic.co.id—Para ahli mamalia laut dari University of Miami melaporkan telah mengidentifikasi sub spesies baru lumba-lumba hidung botol. Lumba-lumba spesies baru tersebut yang dinamai Tursiops truncatus nuuanu itu ditemukan di sisi Pasifik, Baja California.
Temuan tersebut telah dirincikan dalam makalah yang diterbitkan dalam Journal of Mammalian Evolution baru-baru. Makalah tersebut bisa diterbitkan secara daring dengan judul "Tursiops truncatus nuuanu, a new subspecies of the common bottlenose dolphin from the eastern tropical Pacific."
Dijelaskan, lumba-lumba ini lebih menyukai perairan dalam di lepas Baja California selatan, pantai Pasifik Amerika Tengah dan Kolombia dan Ekuador. Batas wilayah utara subspesies ini adalah antara Teluk Magdalena di sisi Pasifik Baja California, dan Pulau Santa Catalina, Meksiko di dalam Teluk California.
Sedangkan batas selatannya mungkin meluas hingga setidaknya Kepulauan Galapagos.
“Lumba-lumba hidung botol secara teratur terlihat di seluruh Pasifik timur (dari Kanada hingga Chili) dan Teluk California,” kata ahli mamalia laut University of Miami Ana Costa dan rekan-rekannya.
“Saat ini, hanya satu spesies, lumba-lumba hidung botol biasa (Tursiops truncatus), yang diyakini terdapat di seluruh wilayah geografis ini.”
Di Samudra Pasifik bagian timur, tiga bentuk berbeda dari lumba-lumba hidung botol umum (Tursiops truncatus) telah diidentifikasi, dengan dugaan bahwa mereka mungkin spesies yang berbeda: pesisir California/Meksiko selatan, lepas pantai beriklim utara, dan lepas pantai Pasifik tropis timur (ETP).
Saat ini, hanya satu spesies (T. truncatus) yang dikenal di wilayah tersebut, dengan dua bentuk pertama digambarkan sebagai ekotipe yang berbeda.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman kita tentang status taksonomi dari bentuk-bentuk yang dijelaskan sebelumnya melalui pemeriksaan ulang diferensiasi morfologisnya.
"Kami menganalisis 135 tengkorak dari Pasifik timur dan barat, termasuk dua spesies nominal, T. gillii dan T. nuuanu, yang sebelumnya dideskripsikan masing-masing untuk Pasifik Utara bagian timur dan ETP," tulis peneliti.
Selain itu, mereka memeriksa holotipe dari dua spesies yang saat ini dikenal dalam genus, T. truncatus dan T. aduncus. Hasil kami menunjukkan diferensiasi morfologis yang signifikan di antara lumba-lumba hidung botol di Samudra Pasifik.
Dalam studi baru mereka, penulis memeriksa panjang tubuh total dan morfologi tengkorak dari tiga bentuk dengan upaya untuk mengklarifikasi status dan distribusi taksonomi mereka.
Baca Juga: Dunia Hewan: Hilangnya Lumba-lumba Sungai Yangtze dan Ancaman Lainnya
Baca Juga: Dunia Hewan: Lumba-lumba Punya Jaring Aliansi Terbesar di Luar Manusia
Baca Juga: Unik! Lumba-lumba Manfaatkan Karang dan Spons Laut untuk Merawat Kulit
Baca Juga: Ternyata Lumba-lumba Memiliki Klitoris yang Mirip Dengan Manusia
Mereka menggunakan analisis multivariat dan pengelompokan untuk memeriksa tingkat diferensiasi di antara populasi lumba-lumba hidung botol.
Mereka menemukan bahwa subspesies baru, yang disebut lumba-lumba hidung botol Pasifik Tropis Timur (Tursiops truncatus nuuanu), lebih kecil dari lumba-lumba hidung botol umum lainnya.
“Kami menemukan dua kelompok morfologi yang berbeda: subspesies baru yang ditemukan di Pasifik tropis timur dan lumba-lumba hidung botol yang umum ditemukan terutama di perairan Pasifik Utara bagian timur dan barat,” kata Costa.
“Lumba-lumba hidung botol Pasifik Tropis Timur mungkin berbeda karena kondisi lingkungan yang berbeda di perairan ini, seperti tingkat oksigen dan salinitas serta kondisi suhu.”
“Pemahaman yang lebih besar tentang populasi mamalia laut sangat penting untuk melestarikan dan melindungi berbagai spesies dan subspesies pada saat pemanasan global,”
“Konservasi dan pengelolaan kehidupan laut harus menjadi prioritas internasional.”
Source | : | Sci-News,Journal of Mammalian Evolution |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR