Nationalgeographic.co.id—Tradisi kebiri dan kasim di Tiongkok kuno sudah dilakukan sebelum pembangunan Kota Terlarang di abad ke-15. Di sana, kebiri merupakan salah satu dari Lima Hukuman. Lainnya adalah tato, pemotongan hidung, amputasi kaki, dan hukuman mati. Setelah pembangunan Kota Terlarang, hanya kasim yang boleh tinggal di Istana Dalam.
Perkara ini adalah wilayah pribadi kaisar, di mana tidak ada pria lain yang diizinkan untuk berlama-lama. Sejak Dinasti Han, kasim menjalankan urusan sehari-hari di istana Kekaisaran. Karena tugasnya, kasim memiliki hubungan yang dekat dengan kaisar. Sehingga kasim berpotensi memberikan pengaruh yang cukup besar pada kaisar. Salah satu yang terkenal adalah kasim Wei Zhongxian, kasim yang memiliki kekuatan setara kaisar Tiongkok.
“Wei Zhongxian sering dianggap sebagai kasim paling kuat dan terkenal dalam sejarah Tiongkok,” tulis Wu Mingren di laman Ancient Origins. Sang kasim dikatakan memiliki kekuatan yang hampir setara dengan kaisar. Bahkan, mereka yang menentangnya disingkirkan dengan kejam.
Awal mula Wei Zhongxian menjadi kasim kaisar
Wei Zhongxian hidup antara abad ke-16 dan ke-17, saat Tiongkok berada di bawah kekuasaan Dinasti Ming. Kasim ini melayani Kaisar Tianqi, yang memerintah dari tahun 1620 hingga 1627. Sebagai tokoh yang sangat berpengaruh di istana Ming, kekaisaran praktis diperintah olehnya.
Wei Zhongxian lahir pada tahun 1568 di Suning (saat ini menjadi bagian dari provinsi Hebei di Tiongkok tengah). Zhongxian pertama kali masuk ke dinas kekaisaran sebagai kasim setelah secara sukarela menyerahkan dirinya untuk dikebiri.
Keputusan ini dibuat karena dia menghadapi kebangkrutan akibat hutang yang timbul dari perjudian yang berlebihan.
Sebagai seorang kasim, Wei Zhongxian pertama kali melayani Lady Wang, ibu dari Zhu Youjiao (yang kemudian menjadi Kaisar Tianqi). Pengabdian Wei Zhongxian kepada pangeran muda menciptakan ikatan yang kuat di antara keduanya.
Selain itu, sang kasim berkenalan dengan sosok lain yang dekat dengan kaisar masa depan, pengasuh Madame Ke.
Wei Zhongxian meningkatkan kekuatannya di kekaisaran
Wei Zhongxian akhirnya memiliki kesempatan untuk memainkan peran lebih besar dalam urusan kekaisaran pada Oktober 1620.
Saat itu, Kaisar Taichang meninggal mendadak pada akhir September, setelah memerintah kurang dari sebulan. Alhasil, putra sulungnya, Zhu Youjiao, naik tahta sebagai Kaisar Tianqi.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR