Nationalgeographic.co.id—Sebelum muncul dewa-dewi Yunani yang dikenal sekarang ini seperti Zeus, Hercules dan masih banyak lagi ada kehidupan lain. Ya, mereka adalah para Titan, generasi pertama sebelum dewa.
Dalam mitologi Yunani kuno, para Titan adalah ras primordial dewa dan dewi yang kuat. Mereka adalah keturunan langsung dari Gaia (Bumi) dan Uranus (Langit).
Dikutip Theoi, raksasa abadi ini menguasai alam semesta selama Zaman Keemasan. Nama Titan berasal dari atribut mereka yang meliputi kekuatan dan stamina yang luar biasa. Gaia dan Uranus memiliki 12 anak yang mewakili generasi pertama dewa Yunani. Banyak yang keliru dan berasumsi bahwa ‘Titan’ adalah nama seseorang atau dewa. Namun, ini jauh dari kebenaran. Siapakah ke-12 anak itu? Mari simak kisahnya.
1. Oceanus
Orang Yunani dan Romawi kuno menganggap Oceanus sebagai dewa laut purba. Dia sering digambarkan dalam seni kuno memiliki tubuh bagian atas berotot dengan tanduk di kepalanya. Bagian bawah tubuhnya adalah ular. Persatuannya dengan saudara perempuannya Tethys menghasilkan nimfa samudra dan semua sungai di dunia.2
2. Hiperion
Hyperion adalah dewa cahaya Titan. Dia adalah ayah dari tiga dewa surga yang bersinar yaitu Eos, Helios, dan Selene. Ketiganya masing-masing mewakili terang hari, matahari dan bulan. Hyperion juga sering dianggap sebagai dewa pengamatan meskipun dia hampir tidak berperan aktif dalam mitologi Yunani.
3. Coeus
Coeus adalah dewa kecerdasan dan tekad Titan. Dia dan saudara perempuannya Phoebe memiliki dua anak, Asteria dan Leto. Leto kemudian melahirkan anak dengan Zeus yaitu Artemis dan Apollo.
Baik Coeus dan Phoebe memiliki karunia ramalan yang mereka wariskan kepada cucu mereka Apollo. Seperti semua Titan lainnya, Coeus digulingkan oleh para Olympian dan dibuang ke Tartarus.
4. Cronus
Cronus bisa dibilang yang paling terkenal dari semua dewa Titan. Dia adalah dewa waktu purba dan dianggap sebagai kekuatan yang merusak dan menghabiskan segalanya. Dia memimpin saudara-saudaranya dalam menggulingkan Uranus dan memimpin mereka dalam pertempuran melawan para dewa Olympian. Dia memperoleh kekuasaan ketika dia menggulingkan ayahnya dan kehilangan semuanya lagi ketika dia mengalami nasib yang sama di tangan putranya, Zeus.
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR