Siska sendiri baru memulai gaya hidup tanpa sampah sejak 2012. Berkomitmen untuk hidup tanpa sampah, pada awalnya, sangat berat karena dilakukan sendirian. Hatinya bergerak melakukan hidup tanpa sampah ketika mendaki Gunung Rinjani yang penuh dengan sampah.
Seiring tahun demi tahun berjalan, dia mendapati bahwa gaya hidup tanpa sampah sudah banyak disuarakan dan dilakukan. Hal ini mempermudah bagi masyarakat lainnya untuk turut serta.
Baca Juga: Dari Jamur ke Gaya Hidup Bebas Sampah, Kreativitas Warga Desa Kemiren Asri Manfaatkan Limbah
Baca Juga: Tumpukan Sampah Semakin Mengancam Bumi, Bagaimana Cara Menerapkan Gaya Hidup Zero Waste?
Baca Juga: Upaya Kolaborasi untuk Mencegah Tenggelamnya Kota-kota Pesisir
Baca Juga: Saya Pilih Bumi: Mengenal 5 Aktivis Lingkungan Muda yang Menginspirasi
Setidaknya sekitar 30 komunitas dan organisasi yang hadir dalam gelar wicara ini. Mereka menceritakan bagaimana menerapkan gaya hidup tanpa sampah dilakukan berdasarkan caranya masing-masing. Forum itu pun menjadi ajang untuk mempertemukan para komunitas, untuk membuka peluang saling bekerja sama.
"Jadi, aku merasa mimpi aku dulu [di tahun] 2012 ide untuk mendobrak masalah sampah, itu sudah banyak teman-teman konsep dengan zero waste dengan programnya masing-masing," tutur Siska di gelar wicara yang sama.
Lewat acara ini, Great Eastern Life Indonesia bersama Saya Pilih Bumi akan membagikan 5.000 tas belanja GREAT Generation ke lima kota di Indonesia bersama para komunitas. Pembukaan itu dilakukan dengan penyerahan kepada tiga perwakilan komunitas dari Gowes Untuk Bumi, Plastavfall Solution, dan Jakarta Osoji Club.
Zero waste bukanlah tujuan melainkan sikap, ideologi, prinsip yang memang harus kita jalankan sebagai makhluk yang ditugaskan untuk menjaga dan memakmurkan bumi, demikian kata Andi L. Pananrang selaku Community Officer Saya Pilih Bumi, yang juga pemandu gelar wicara ini. "Apapun agama kita, suku kita, warna kulit kita, kita semua memiliki kewajiban yang sama untuk menjaga melestarikan tempat tinggal kita," ujarnya.
"Semoga kita tidak hanya berbicara mengenai zero waste di momen Hari Peduli Sampah Nasional," imbuh Andi, "tetapi juga membuat momen-momen di setiap harinya sehingga zero waste bisa menjadi kebiasaan yang dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan."
"Melalui tajuk Reach For A Greener Tomorrow, kami berharap kolaborasi ini dapat memberikan kontribusi untuk membawa sebuah narasi gaya hidup yang keberlanjutan di masyarakat, khususnya hari ini di mana bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional, sehingga semua orang dapat berbagi perannya masing-masing untuk memberikan peluang bagi Bumi," kata Diky Wahyudi Lubis, Head of Community and Campaign Saya Pilih Bumi.
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR