Nationalgeographic.co.id—Seringkali uang dijadikan indikator oleh banyak orang untuk mendapatkan kebahagian. Tapi studi baru dari University of Pennsylvania menemukan bahwa anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar, dan bahkan menimbulkan ketidakpastian.
Menyatukan hasil yang kontradiktif sebelumnya, para peneliti menemukan bahwa bagi kebanyakan orang, ada hubungan tetap antara kebahagiaan yang lebih tinggi dan lebih banyak uang.
Namun pada batas tertentu, jumlah uang tidak lagi membuat seseorang menjadi lebih bahagia. Bahkan ada pengecualian pada orang yang kaya secara finansial tetapi tidak bahagia. Bagi mereka, memiliki banyak uang sama sekali tidak membantu.
Jadi apakah jumlah uang berkorelasi dengan kebahagian harian seseorang?
Jika itu adalah pertanyaan langsung, penelitian justru menghasilkan temuan yang kontradiktif, meninggalkan ketidakpastian tentang jawabannya.
Studi dari Daniel Kahneman dan Angus Deaton dari Princeton University telah menemukan bahwa kebahagiaan sehari-hari meningkat ketika pendapatan tahunan meningkat.
Tapi di atas $75.000 kebahagiaan itu mendatar dan kebahagiaan menjadi stabil. Sebaliknya, penelitian dari Matthew Killingsworth, University of Pennsylvania menemukan bahwa kebahagiaan terus meningkat dengan pendapatan jauh di atas $75.000, tanpa bukti adanya peningkatan.
Untuk menyatukan perbedaan itu, keduanya berpasangan dalam apa yang dikenal sebagai kolaborasi. Mereka bergabung dengan Penn Integrates Knowledge University Profesor Barbara Mellers sebagai wasit.
Dalam makalah Prosiding National Academy of Sciences yang baru, ketiganya menunjukkan bahwa, rata-rata, pendapatan yang lebih besar dikaitkan dengan tingkat kebahagiaan yang terus meningkat.
Mereka juga mengungkapkan bahwa dalam tren keseluruhan itu, kelompok yang tidak bahagia dalam setiap kelompok pendapatan menunjukkan peningkatan tajam dalam kebahagiaan hingga $100.000 per tahun dan kemudian stabil.
Hasil penelitian mereka itu dipublikasikan secara daring dengan judul "Income and emotional well-being: A conflict resolved."
"Dalam istilah yang paling sederhana, ini menunjukkan bahwa bagi kebanyakan orang pendapatan yang lebih besar dikaitkan dengan kebahagiaan yang lebih besar," kata Killingsworth, seorang rekan senior di Penn's Wharton School dan penulis makalah utama.
Source | : | PNAS,Penn State University |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR