"Pada kenyataannya, tidak seperti itu. Apa yang kami lakukan adalah memperkirakan apa yang bisa menjadi wajah, dengan data statistik yang tersedia dan pekerjaan yang dihasilkan adalah struktur yang sangat sederhana.
Namun, katanya, selalu penting untuk memanusiakan wajah individu ketika bekerja dengan karakter sejarah, karena dengan melengkapi struktur dengan rambut dan warna, identifikasi dengan publik akan lebih besar, membangkitkan minat," katanya.
"Dan (siapa tahu) keinginan untuk belajar lebih banyak tentang subjek tertentu atau arkeologi (dan) sejarah secara keseluruhan (juga meningkat)," tambahnya.
Para peneliti berharap dengan melihat rekonstruksi manusia kuno ini dapat membantu para arkeolog lebih memahami bagaimana manusia berevolusi dari waktu ke waktu.
“Fakta bahwa individu ini berusia lebih dari 30.000 tahun menjadikannya penting untuk memahami evolusi manusia,” kata Santos.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR