Nationalgeographic.co.id - Berawal dari penemuan dua dinar Romawi atau koin perak kuno yang berasal dari zaman Kekaisaran Romawi di pulau terpencil dan tak berpenghuni di Laut Baltik, para arkeolog saat ini menghadapi kebingungan. Mereka tidak tidak tahu bagaimana dua koin itu dapat sampai di sana.
Para arkeolog dibuat bingung dengan penemuan dinar romawi tersebut. Namun di sisi lain, mereka juga senang dengan penemuan dua koin perak dari Kekaisaran Romawi itu di sebuah pulau terpencil di Laut Baltik, di antara Swedia dan Estonia, Eropa.
Hingga saat ini, tidak ada petunjuk yang mengungkapkan bagaimana koin-koin itu sampai di sana. Hipotesis yang mungkin adalah, koin-koin itu mungkin ditinggalkan oleh para pedagang Norse, hilang saat terjadi kecelakaan kapal, atau dibawa ke sana dengan kapal Romawi yang berlayar jauh ke utara.
Johan Rönnby, seorang arkeolog di University of Södertörn di Stockholm, adalah bagian dari tim yang menemukan koin dengan detektor logam pada bulan Maret lalu, di lokasi pantai yang ditandai dengan perapian tua di pulau Gotska Sandön.
Gotska Sandön, atau "Pulau Pasir", adalah salah satu pulau paling terpencil di Laut Baltik. Koin-koin itu ditemukan di sebuah situs di dataran tinggi di atas pantai di zaman modern saat ini.
"Kami sangat bahagia," katanya kepada Live Science. "Kami memiliki situs ini, tetapi kami tidak tahu apa itu. Tapi sekarang kami memiliki koin di sana, semakin menarik untuk terus menggalinya."
Johan Rönnby adalah PhD di Stockholm University sejak 1995. Kurator senior/arkeolog kelautan di National Heritage Board UV Stockholm 1994-97. Pengajar dan peneliti di Södertörn University sejak 1997.
Penelitiannya berfokus pada berbagai bangkai kapal di Laut Baltik, tetapi juga memperhatikan tempat tinggal danau zaman Viking, pelabuhan, dan lanskap prasejarah di bawah air, lanskap pesisir, dan interaksi budaya dan sosial manusia dengan air.
Koin Romawi
Kedua koin perak yang ditemukan di pulau itu adalah "denarius" Romawi satu dari masa pemerintahan kaisar Trajan, antara tahun 98 dan 117 M, dan yang lainnya dari masa pemerintahan kaisar Antoninus Pius, antara tahun 138 dan 161 M.
Masing-masing beratnya kurang dari seperdelapan ons atau sekitar 4 gram dan akan mewakili kira-kira gaji sehari untuk seorang buruh ketika koin itu dicetak pada saat itu.
Kobarkan Semangat Eksplorasi, National Geographic Apparel Stores Resmi Dibuka di Indonesia
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR